BERITA DIY - Kosmas, pria berusia 51 telah melakukan aksi heroiknya pada tragedi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar yang terjadi pada hari Minggu, 28 Maret 2021. Karena aksinya tersebut, banyak jiwa terselamatkan.
Kosmas tentu saja menjadi pahlawan bagi semua jemaat gereja. Saat itu, pelaku bom bunuh diri hendak masuk ke dalam gereja. Untung saja, Kosmas melarangnya.
Kosmas sendiri, kata penjelasan Wilhelmus Tulak selaku Penanggung Jawab Gereja Katedral Makassar, menjadi penjaga gereja adalah sebuah tanggung jawab yang diwariskan oleh ayahnya yang dulunya juga menjaga gereja itu.
Bahkan, sejak Kosmas masih kecil, ia sudah kerap dibawa oleh sang ayah ke gereja sehingga Kosmas tahu betul dengans eluk beluk gereja tersebut.
Pada dasarnya, Kosmas bukanlah pegawai resmi dari Gereja Katedral Makassar. Profesi aslinya adalah seorang tenaga tata usaha (TU) di salah satu SMP Katolik di Makassar. Ia hanya diserahi tanggung jawab menjaga gereja secara temporary, yakni setiap hari, tetapi pada hari-hari tertentu ia tak menjaga gereja tersebut.
Wilhelmus mengtakan bahwa awalnya Kosmas datang ke gereja bisa dibilang setiap hari, akhirnya ia memita Kosmas datang setiap hari kecuali hari Selasa.
Bagi Wilhelmus, selain bertanggung jawab, Kosmas juga loyal. Jika tugasnya di sekolah sudah selesai sebagai pegawai TU, Kosmas pasti datang ke gereja sore harinya. Di gereja, Kosmas biasanya akan membantu jemaat lain, termasuk menjaga keamanan gereja itu sendiri.
Ayah satu anak itu, biasanya akan menjalankan tanggung jawabnya di gereja pukul 16.00 WITA hingga pukul 20.00 WITA. Namun, Kosmas dalam menjalankan tugasnya itu tak sendiri.