Network
BERITA DIY - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, menanggapi usulan duet Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Pernyataan itu dilontarkan politisi Partai Gerindra, Desmond Mahesa. Ketua DPP Partai Gerindra tersebut sempat dibuat bingung ketika dihadapkan pada pertanyaan yang mengharuskannya memilih antara Prabowo Subianto atau Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Dalam wawancara yang dilakukan pada Februari 2020 lalu, ia mengaku mengenal baik dan dekat dengan kedua tokoh politik tersebut.
Baca Juga: Tak Terduga! Pengakuan Dewa Kipas Usai Kalah dari Irene Sukandar: Saya Menyerah Sebetulnya
"Susah saya, Anies teman saya, Prabowo bos saya. Bagaimana saya berkomentar," ujar Desmond Mahesa.
Oleh karena itu, politisi Partai Gerindra itu mengusulkan untuk memasangkan Prabowo dengan Anies dalam Pilpres 2024.
"Paling bagus menurut saya Prabowo presiden, Anies wapresnya," tuturnya menambahkan.
Pernyataan itu lantas ditanggapi oleh Tifatul Sembiring dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @tifsembiring pada Senin, 22 Maret 2021, ia menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tidak menerima usulan tersebut.
Baca Juga: 5 Game Catur Online yang Bisa Dimainkan di HP Android, Cocok untuk Pemain Pemula
"Jangan mau pak Anies...," ujar Tifatul Sembiring, sebagaimana dikutip BERITA DIY.
"Percaya omongan saya deh...," tuturnya menambahkan.
Di sisi lain, publik belum lama ini ramai memperbincangkan rilis hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Dalam rilis survei tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati posisi pertama sebagai calon presiden yang paling banyak dipilih oleh anak muda Indonesia.
"Di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut yang tertinggi itu Anies Baswedan," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin, dalam acara Zoom meeting Rilis Survei Indikator: Suara Anak Muda tentang Isu-isu Sosial, Politik Bangsa.
Gubernur DKI Jakarta itu unggul dengan perolehan suara sebanyak 15,2 persen, disusul oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan perolehan suara 13,7 persen, dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang mendapatkan suara sebanyak 10,2 persen di posisi ketiga.***
