Politisi Demokrat: Pak Moeldoko Mau Mundur dari Ketua Umum PD Lebih Mulia daripada Mundur dari Jabatan KSP

- 17 Maret 2021, 11:59 WIB
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

BERITA DIY - Polemik yang sedang menimpa Partai Demokrat belum juga usai. Setelah kedua kubu saling lapor, kini sebagian politisi partai berlambang Mercy itu menuntut agar Moeldoko mundur dari jabatan ketua umum yang mereka klaim sebagai abal-abal.

Dua politisi Partai Demokrat, Andi Arief dan Syahrial nasution kompak meminta agar Moeldoko berhenti mengambil alih kekuasaan atau kudeta Partai Demokrat.

Menurut Syahrial Nasution, mundurnya Moeldoko dari Ketua Umum Partai Demokrat lebih mulia dibandingkan mundur dari jabatannya sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Baca Juga: BLT Bansos Tunai BST Rp300 Ribu Cair Maret 2021, Cek Online Daftar Penerima di Link dtks.kemensos.go.id

Baca Juga: Terbongkar! Driver Ojol Ditemukan, Mama Rosa Kembali Depresi? Sinopsis Ikatan Cinta 17 Maret 2021

Hal ini dikarenakan Moeldoko melakukan kudeta Partai Demokrat dengan cara yang ilegal atau bertentangan dengan hukum.

Moeldoko disebut-sebut tidak mempunyai Kartu Tanda Anggota, tetapi terpilih sebagai Ketua Umum hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deliserdang 5 Maret 2021 lalu.

Sedangkan jabatan Moeldoko yang sekarang sebagai KSp sendiri merupakan jabatan yang sah dan diberikan langsung oleh Presiden Jokowi.

"Berharap Pak Moeldoko mau mundur sbg Ketum @PDemokrat Abal2 jauh lbh mulia. Ketimbang kepentingan mendesak mundur dari jabatan KSP." tulis Syahrial Nasution dikutip Berita DIY dari akun twitternya, 17 Maret 2021.

Baca Juga: Doa-doa Katolik: Doa untuk Persatuan Umat Kristiani

Baca Juga: 4 Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami, Semuanya Mudah Diperoleh!

"Ibaratnya mempertaruhkan kehormatan dgn martabat, tdk sepadan. KSP diberi oleh Pak @jokowi sementara Ketum Abal2 diinisiasi para petualang politik," tambahnya.

selain itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief menjelaskan, pihaknya tidak menuntut Moeldoko untuk mundur dari KSP.

Ia hanya meminta Presiden Jokowi untuk memerintahkan agar Moeldoko berhenti mengkudeta Partai Demokrat.

Baca Juga: Liburan Andin dan Al di Villa Justru Buat Fans Kecewa, Tagar #IkatanCintaDeserveBetter Trending di Twitter

Baca Juga: Sangat Menarik! Shio ini Memiliki Kepercayaan Diri yang Tinggi, Ramalan Shio Hari Ini Rabu 17 Maret 2021

'Kami tidak memberi pekerjaan sulit buat Presiden Jokowi. Kami tidak menuntut Pak Moeldoko mundur dari KSP, kami hanya minta Pak Jokowi sebagai Presiden merintahkan bawahannga Moledoko untuk berhenti mengkudeta demokrat. Terlalu gampang permintaan ini." tulis Andi Arief di akun twitternya, @AndiArief_ID.***

 

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x