Mengenal 6 Rukun Iman Beserta Penjelasan dan Maknanya dalam Kehidupan Sehari-hari

- 13 Maret 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi seorang muslim yang berdoa.
Ilustrasi seorang muslim yang berdoa. /Pixabay.com/konevi

BERITA DIY - Umat Islam di seluruh dunia punya pondasi atau landasan dalam menjalankan kehidupan dan tata cara beragama. Landasan itu tidak lain adalah rukun Islam dan rukun iman. 

Dengan memahami dan mengetahui rukun iman maupun rukun Islam, seorang muslim akan menjalankan ibadah dan hidupnya secara lebih terarah dan tidak mudah terpengaruh ajaran yang menyimpang dari hakekat Islam. 

Rukun Iman bisa diartikan sebagai kepercayaan seorang muslim. Seorang yang mengaku Islam hendaknya mempercayai dan meyakini apa yang menjadi tuntunan Islam.

Baca Juga: Didongkrak Kudeta Moeldoko, Elektabilitas Partai Demokrat Melejit Susul Golkar dan Ancam Gerindra

Sementara rukun Islam bisa dijabarkan sebagai tuntunan cara beribadah dan cara hidup atau bersikap sebagaimana seorang muslim yang baik dan benar. 

Rukun iman terdiri dari 6 poin yang wajib dipahami dan diamalkan oleh umat muslim. 

Berikut ini penjelasan dan pengertian 6 Rukun Iman yang dilansir BERITA DIY dari berbagai sumber, 

Iman Kepada Allah SWT

Seseorang yang mengakui dirinya muslim wajib mempercayai keberadaan Allah beserta segala sifatnya. Meskipun Allah tidak bisa disaksikan wujudnya, atau dirasakan sekalipun. 

Segala sesuatu tentang Allah selalu ada dalam Al Quran maupun Hadist yang menjadi pedoman seorang muslim menjalankan ibadah kepada-NYA. 

Seorang muslim juga diwajibkan memaknai dua kalimat syahadat, 

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

"Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah,"

yang artinya : "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah".

Dengan memaknai dan membaca dua kalimat syahadat itu, sebagai seorang muslim tentu tidak akan timbul keraguan di dalam hatinya untuk percaya dan yakin kepada Allah SWT. 

Baca Juga: Fakta Seputar Yusuf Demir, Gelandang 17 Tahun yang Jadi Incaran Barcelona, MU, dan Bayern Munchen

Iman Kepada Malaikat Allah

Seorang muslim wajib mempercayai keberadaan malaikat yang ditugaskan Allah dalam segala hal. Bahkan seorang muslim selalu bersama malaikat yang akan mencatat segala perbuatannya. 

Perintah untuk mempercayai keberadaan malaikat Allah salah satunya tertera dalam Al Quran surah Al Baqoroh ayat 285,

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَمَلٰٓئِكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَا لُوْا سَمِعْنَا وَاَ طَعْنَا غُفْرَا نَكَ رَبَّنَا وَاِ لَيْكَ الْمَصِيْرُ

"aamanar-rosuulu bimaaa unzila ilaihi mir robbihii wal-mu`minuun, kullun aamana billaahi wa malaaa`ikatihii wa kutubihii wa rusulih, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qooluu sami'naa wa atho'naa ghufroonaka robbanaa wa ilaikal-mashiir,"

yang artinya : "Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya. Dan mereka berkata, Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali."

Baca Juga: Penerima Bansos BST DKI Jakarta Dipangkas 186.882 KK, Cek Penerima Bertahan di corona.jakarta.go.id

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah

Allah mengutus rasulnya ke bumi untuk menuntun umat manusia dari kesesatan menuju jalan kebaikan dengan hanya menyembah-NYA. 

Para Rasul terdahulu dibekali dengan wahyu berupa kitab yang menjadi dasar pedoman beribadah kepada-NYA. Serta berisikan apa yang dilarang dan boleh dilakukan. 

Sebagai umat Islam kita wajib mengimani keberadaan kitab-kitab yang diturunkan Allah melalui Rasulnya. Saat ini umat muslim memiliki pegangan yakni kitab suci Al Quran yang menjadi pegangan hidup. 

Perintah untuk mengimani kitab-kitab Allah salah satunya tertuang dalam surah An Nisa ayat 136,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

"Yaaa aiyuhal laziina aamanuuu aaminuu billaahi wa Rasuulihii wal Kitaabil lazii nazzala 'alaa Rasuulihii wal Kitaabil laziii anzala min qabl; wa mai yakfur billaahi wa Malaaa'ikatihii wa Kutubihii wa Rusulihii wal Yawmil Aakhiri faqad dalla dalaalam ba'ii,"

yang artinya :"Wahai orang-orang yang beriman, Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh."

Iman Kepada Nabi dan Rasul

Nabi dan Rasul adalah manusia pilihan Allah yang bertugas menyebarkan ajaran Islam kepada umat manusia agar tidak berjalan dalam kesesatan. 

Umat Islam wajib mempercayai dan meyakini keberadaan mereka agar hidupnya terarah dan mendapat hidayah dari Allah. 

Seperti yang tertuang dalam Al Quran surah Al An'am ayat 48,

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ فَمَنْ اٰمَنَ وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

"wa mā nursilul-mursalīna illā mubasysyirīna wa munżirīn, fa man āmana wa aṣlaḥa fa lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn,"

yang artinya : "Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."

Iman Kepada Hari Kiamat

Dunia ini tidak akan bertahan selamanya, ada masa dimana dunia akan hancur dan manusia akan dibangkitkan untuk menjalani hisab (perhitungan amal perbuatan) yang akan menentukan mereka akan berada di surga atau neraka. 

Kehancuran dunia secara total atau yang disebut Hari Kiamat pasti dan akan terjadi entah kapan waktunya. Oleh karena itu umat muslim harus mempercayainya dengan selalu berbuat baik dan mengamalkan apa yang menjadi perintah Allah. 

Hari Kiamat pasti dan akan terjadi sebagaimana Allah berfirman dalam Al Quran surah Al-A'raf ayat 197,

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

"yas`alụnaka 'anis-sā'ati ayyāna mursāhā, qul innamā 'ilmuhā 'inda rabbī, lā yujallīhā liwaqtihā illā huw, ṡaqulat fis-samāwāti wal-arḍ, lā ta`tīkum illā bagtah, yas`alụnaka ka`annaka ḥafiyyun 'an-hā, qul innamā 'ilmuhā 'indallāhi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn,"

Artinya : "Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Iman Kepada Qada' dan Qodar

Secara mudah Qada' dan Qodar bisa diartikan sebagai takdir. Baik takdir baik dan takdir buruk adalah kuasa dan kehendak Allah SWT. Oleh karenanya ketika manusia ditimpa musibah atau dalam keadaan bahagia hendaklah selalu berpasrah dan berserah kepada Allah SWT. 

Qada bisa diartikan hukum, ketetapan, dan kehendak Allah. Semua yang terjadi berasal dari Allah. Sebelum adanya proses kehidupan, Allah sudah menuliskan apa saja yang akan terjadi. Baik itu tentang kebaikan, keburukan dan juga tentang hidup atau mati.

Qadar adalah ketentuan atau kepastian dari Allah. Qadar bisa dijabarkan sebagai sebuah penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.

Secara ringkas bisa diartikan bahwa Qada adalah sebuah ketentuan yang sudah digariskan sebelum sesuatu terjadi. Sementara Qadar adalah perwujudannya. Atau sesuatu yang akan terjadi seperti yang telah ditetapkan Allah sebelumnya.***

 

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah