BERITA DIY - Harga cabai kini sedang melambung di pasaran. Tentu saja ini menjadi kabar baik bagi para petani cabai.
Akibat harga cabai yang melambung ini, petani cabai di kawasan Gunung Marbabu, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, melakukan penjagaan setiap malam, apalagi saat ini tanaman cabai mereka akan segera panen.
Para petani melakukan hal tersebut karena khawatir adanya pencurian cabai. Pencurian kerap terjadi setiap harga cabai sedang naik tinggi-tingginya. Sebenarnya tak hanya cabai, hasil pertanian lain yang harganya sedang tinggi di pasaran kerap menjadi incaran para pencuri hasil pertanian.
Baca Juga: Cara Top Up Saldo Ovo, GoPay, ShopeePay, Dana, hingga Link Aja: Simpel dan Tanpa Ribet
Baca Juga: Galau! Al Takut Reyna Berpaling, Nino Desak Tes DNA dengan Reyna: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini
Seorang warga mengaku bahwa ia di musim panen ini, memanen cabai di kebunnya bisa lima hari sekali. Setiap dua hari menjelang panen ia selalu menjaganya sampai dini hari.
Usai sholat shubuh, ia juga masih menyempatkan diri menengok kembali cabai yang telah dipanen sebelumnya di kebunnya.
Untuk harga di tingkat petani sendiri, sejak sekitar dua minggu yang lalu, cabai rawit merah mencapai Rp 75 ribu per kilogram. Sementara itu, cabai yang kondisinya agak rusak (cabai pathek), dijual dengan harga Rp 15 ribu per kilogram.
Sebagian petani yang sedang menjaga cabainya pada malam hari mengatakan bahwa mereka telah menanam cabai secara kontinu sejak Desember 2020 dan sejak saat itu sampai hari ini sudah panen sebanyak sebelas kali.
Baca Juga: Link Live Streaming Mata Najwa Malam Ini, Rabu, 10 Maret 2021: RIBUT BEREBUT DEMOKRAT
Dalam sekali panen, rata-rata petani bisa mendapatkan hasil panenan sebanyak sekitar 32 kilogram cabai rawit merah.
Pada awal-awal musim panen, harga jual cabai masih relatif murah dibandingkan harga saat ini, yakni Rp 55 ribu per kilogram. Lambat laun terus naik, bahkan pernah sampai pada harga Rp 85 ribu per kilogram, sebelum pada akhirnya berada pada harga Rp 75 ribu per kilogram.
Sementara itu, dari segi kelarisannya, sekali jual para petani berhasil menjual rata-rata 25 kilogram.***