BERITA DIY - Berikut tata cara membayar puasa qadha serta bacaan doa niat puasa ganti Ramadhan yang ditinggalkan karena halangan menstruasi, sakit dan/atau berpergian jauh.
Untuk diketahui, puasa Ramadhan adalah wajib hukumnya bagi seluruh muslim. Bagi yang meninggalkannya wajib untuk mengganti puasa di luar Ramadhan.
Adapun puasa pengganti di luar Ramadhan disebut dengan puasa qadha. Sejumlah ulama batas waktu puasa qadha yakni dari bulan Syawal hingga Ramadhan selanjutnya.
Sementara tata cara puasa qadha sama seperti puasa pada umumnya: membaca niat, melakukan sahur di sepertiga awal hari (jam 3 pagi), lalu menahan makan minum dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa hingga adzan Maghrib. Kemudian segerakan buka puasa saat waktu Maghrib.
Baca Juga: Puasa Ramadhan Berapa Hari Lagi? Ini Penjelasan Jadwal Menurut Muhammadiyah dan NU di Tahun 2023
Apa bacaan niat puasa ganti Ramadhan?
Ada tiga golongan yang boleh meninggalkan puasa Ramadhan yakni perempuan haid, orang sedang sakit serta seseorang yang sedang dalam berpergian jauh.
Adapun perintah perempuan haid untuk membatalkan puasa Ramadhan dan menggantinya dengan puasa qadha tercantum dalam hadist shahih berikut:
“Kami dulu mengalami haid. Kami diperintahkan untuk meng-qadha puasa dan kami tidak diperintahkan untuk meng-qadha shalat.” (HR. Muslim No. 335).
Berikut bacaan Arab latin niat puasa qadha pengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan, antara lain:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Bagaimana tata cara puasa qadha pengganti Ramadhan?
Puasa qadha dikerjakan seperti puasa pada umumnya. Adapun bacaan niat puasa pengganti Ramadhan ini bisa dibaca pada malam hari (paling baik) atau saat pagi hingga jelang adzan Dzuhur (asal tidak melakukan kegiatan yang dapat membatalkan puasa).
Jumlah puasa qadha adalah sama dengan puasa wajib Ramadhan yang ditinggalkannya. Jika lupa berapa puasa yang harus diganti, maka utang puasanya yang wajib dibayar adalah sesuai ingatan yang jumlahnya paling banyak.
Misal, jika Anda lupa jumlah pasti berapa puasa wajib yang ditinggalkan, Anda bisa perkirakan 11-10 hari. Untuk membayarnya, silakan memilih 11 hari puasa qadha.
Untuk membayar puasa qadha dapat dilakukan secara berturut-turut, atau secara melompat-lompat harinya. Pun, juga bisa bersamaan dengan puasa sunnah.
“Qadha puasa Ramadhan itu jika ia berkehendak maka boleh dilakukan secara terpisah. Dan, jika ia berkehendak maka ia boleh juga melakukan secara berurutan.” (HR. Daruquthni, dari Ibnu Umar).
Adapun niat puasa Senin yakni:
Latin: Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya, “Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala.”
Sementara, niat puasa Kamis adalah:
Latin: Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya, "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."
Perlu dicatat, utang puasa pengganti tidak boleh dilakukan pada hari-hari haram untuk puasa, seperti Idul Fitri, Idul Adha, hari-hari tasyrik dan hari Jumat.
Untuk puasa di hari Jumat bisa masuk hukum makhruh jika dilakukan secara terpisah. Namun, jika digandeng dengan Kamis dan Sabtu berhukum boleh.
Demikian tata cara membayar puasa qadha serta bacaan doa niat puasa ganti Ramadhan yang ditinggalkan karena halangan menstruasi, sakit dan/atau berpergian jauh. Ikuti selengkapnya artikel BERITA DIY di Google News, KLIK DI SINI.***