Ferdinand Hutahaean: Tak Diundangnya Ganjar Pranowo Mengingatkan Penunjukan Jokowi di Pilpres 2014

24 Mei 2021, 13:09 WIB
Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan atas tidak diundangnya Ganjar Pranowo dalam acara PDIP. /Twitter/@FerdinandHaean3

BERITA DIY – Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean ikut menanggapi ketidakhadiran Ganjar Pranowo dalam acara pengarahan partai PDIP di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 22 Mei 2021 kemarin.

Ferdinand Hutahaean mengatakan jika dalam politik apa yang terlihat belum tentu sebenarnya yang terjadi, termasuk dalam kasus Ganjar Pranowo yang tidak diundang oleh PDIP.

“Dalam politik, yang terlihat belum tentulah yang terjadi sebenarnya. Meski banyak juga yang terlihat adalah kebenaran sesungguhnya,” katanya dikutip dari akun twitter pribadinya, Senin 24 Mei 2021.

Baca Juga: Tuding Novel Playing Victim dan Drama Kegalauan, Ferdinand: KPK Lebih Baik Tanpa Novel Baswedan

Ferdinand Hutahean bahkan mengatakan jika tidak diundangnya Ganjar Pranowo ke dalam acara itu adalah strategi politik dari PDIP.

“Sy melihat ini sbg strategi politik utk menguji sejauh mana akar rumput dan publik mendukung @ganjarpranowo,” ujarnya.

Meski begitu, Ferdinand Hutahaean mengatakan jika dukungan publik kepada Ganjar Pranowo harus menjadi masukan bagi Puan Maharani maupun Megawati Soekarnoputri.

“Dukungan publik dan akar rumput terhadap mas @ganjarpranowo pasca tidak diundangnya hadir pada acara yang dihadiri Puan, akan menjadi masukan penting bagi PDIP dan Bu Mega ttg suara rakyat,” kata Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Anies Baswedan Bertemu Ketum PAN saat Lebaran, Ferdinand Hutahaean: Integritas Binasa karena Hasrat Politik

Dia mengatakan peristiwa Ganjar Pranowo bisa saja terjadi seperti Jokowi yang akhirnya ditunjuk maju sebagai Capre di tahun 2014 silam.

“Pola ketika 2014 menunjuk @jokowi akan sgt mgkn terulang kpd Mas Ganjar. Politik memang unik,” katanya.

Ferdinand Hutahaean mengingatkan bahwa pada tahun 2014 silam, Puan Maharani sempat memberikan narasi-narasi negatif pada Jokowi.

Namun pada akhirnya PDIP mengusung Jokowi menjadi Capres karena dukungan dari rakyat dan Jokowi sukses menang Pilpres 2 periode.

“Kalau melihat 2014 lalu, Puan Maharani memberikan narasi2 yg sgt negatif pd Jokowi. Ttp akhirnya kehendak rakyat tdk bisa dipungkiri PDIP. Megawati akhirnya menentukan pilihan Jokowi sebagai Capres yg memenangkan pilpres 2 periode,” ujarnya.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sebut Febri Diansyah Terlalu Berlebihan Soal Novel Baswedan: Stop Anggap Dia yang Terbaik

Ferdinand Hutahaean juga mengatakan bahwa ketidakhadiran Ganjar Pranowo tidak bisa dibenturkan dengan Puan Mahrani.

"Jadi kalau PDIP tidak mengundang mas @ganjarpranowo, itu biasa, jgn jadikan masalah apalagi membenturkan Ganjar dgn PDIP atau Mba Puan," katanya.

Ferdinand Hutahaean juga meyakini hubungan antara Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani sejauh ini baik-baik saja.

“Saya yakin, hubungan Mba Puan dgn Mas @ganjarpranowo baik2 saja, tak ada persaingan apalagi permusuhan,” katanya.

Baca Juga: Sebut Demokrasi Baik dan Pemerintah Tidak Otoriter, Ferdinand Hutahaean: Memaki Presiden Aja Disini Bebas

Ferdinand menambahkan bahwa tidak diundangnya Ganjar Pranowo merupakan pendidikan politik bagi publik.

“Ini hanya soal pendidikan politik bagi publik tentang apa dan bagaimana politik itu mengalir diatas roda kekuasaan dan diatas roda kehendak suara rakyat. Jadi santai saja..!,”katanya.

Ferdinand Hutahaean juga meminta publik melihat tidak diundangnya Ganjar Pranowo dalam acara PDIP di Semarang dari sisi berbeda.

“Sudahlah kawan, soal mas @ganjarpranowo tak diundang itu lihat dari sudut berbeda, sudut positif,” katanya.

“Anggap saja bahwa PDIP sedang memberi pendidikan politik kpd para Kepala Daerah agar fokus bekerja dan kalau mau berpolitik hrs cuti jabatan atau mundur. Mas GP memberi teladan..!,” imbuh Ferdinand Hutahaean.***

Editor: Muhammad Suria

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler