Hal-hal yang Mewajibkan Seseorang Mandi Junub atau Mandi Wajib

27 April 2021, 20:05 WIB
ilustrasi mandi. Hal-hal penyebab seorang muslim diwajibkan mandi junub atau mandi wajib /pixabay/seregas

BERITA DIY - Mandi junub atau mandi janabah diartikan sebagai mandi wajib atau mandi besar dalam islam dan menjadi salah satu bagian dari bersuci.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang diwajibkan untuk melaksanakan mandi junub agar bersih dari jenis hadas besar.

Mandi junub memiliki rukun dan tata cara berbeda dengan mandi biasa sehari-hari. Diawali dengan niat dan memebrsihkan badan dan pangkal rambut hingga ujung kaki.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini: Andin dan Mama Rossa Tak Kuasa Bendung Tangis Saat Dokter Sampaikan Kabar Pilu

Berikut hal-hal yang mewajibkan seseorang melakukan mandi junub atau mandi wajib dilansir dari Rumaysho:

Keluar air mani karena syahwat (nafsu)

Air mani adalah cairan yang keluar dari daerah kemaluan, baik laki-laki maupun perempuan bisa menghasilkan air mani. Dalil yang menyebutkan diwajibkannya mandi junub jika keluar air mani salh satunya QS. An Nisa: 43.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.” (QS. An Nisa’: 43)

Baca Juga: Selamat Jalan Selamanya, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus Berduka atas Wafatnya Penulis Buku Atlas Wali Songo

Air mani yang keluar dan diwajibkan mandi baginya yang mengeluarkan menurut ulama Syafi’iyah jika memenuhi satu dari tiga hal berikut;

1) baunya baunya khas seperti bau adonan roti ketika basah dan seperti bau telur ketika kering,
2) keluarnya memancar,
3) keluarnya terasa nikmat dan mengakibatkan lemas

Mimpi basah

Terdapat kesepakatan para ulama mengenai wajib tidaknya seseorang melaksanakan mandi junub jika didapati dirinya basah karena mimpi. Seseorang wajib baginya mandi junub jika orang yang bermimpi mendapatkan sesuatu yang basah.

Dalilnya dari hadis dari Aisyah ra:

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang mendapatkan dirinya basah sementara dia tidak ingat telah mimpi, beliau menjawab, “Dia wajib mandi”. Dan beliau juga ditanya tentang seorang laki-laki yang bermimpi tetapi tidak mendapatkan dirinya basah, beliau menjawab: “Dia tidak wajib mandi”.” (HR. Abu Daud no. 236, At Tirmidzi no. 113, Ahmad 6/256.

Baca Juga: Ramalan Shio Besok 28 April 2021: Karir Shio Ini Diramal Bakal Melejit dan Gampang Buat Cari Cuan

Bersetubuh meski tak keluar air mani

Hal lain yang mewajibkan seseorang mandi junub adalah bersetubuh, meski tak keluar air mani. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda:

إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الأَرْبَعِ ثُمَّ جَهَدَهَا ، فَقَدْ وَجَبَ الْغَسْلُ

Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya (maksudnya: menyetubuhi istrinya , pen), lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi.” (HR. Bukhari no. 291 dan Muslim no. 348)

Berhenti keluarnya darah haid dan nifas

Bagi wanita darah haid dan nifas adalah najis, maka wajib bagi mereka membersihkan diri dengan mandi junub setelah darah haid atau nifas berhenti.

Dari hadits ‘Aisyah ra, Rasulullah saw berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy:

فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِى عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّى

Baca Juga: Kesuksesan dan Keberuntungan untuk Zodiak Berikut, Ramalan Karir Zodiak untuk Besok, 28 April 2021

Apabila kamu datang haidh hendaklah kamu meninggalkan shalat. Apabila darah haidh berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan shalat.” (HR. Bukhari no. 320 dan Muslim no. 333).

Setelah masuk islam

Orang non-muslim yang kemudian memutuskan untuk masuk ke Islam (mualaf) diwajibkan baginya untuk melakukan mandi junub. Hal ini terdapat dalam hadis Qois bin Ashim ra:

أَنَّهُ أَسْلَمَ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

Beliau masuk Islam, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara).” (HR. An Nasai no. 188, At Tirmidzi no. 605, Ahmad 5/61.

Meninggal dunia

Seorang muslim yang meninggal juga diwajibkan dimandikan terlebih dahulu oleh para kerabat dan sanak saudara sesama muslim. Hal ini pernah dilakukan Rasulullah saw memberi perintah kepada Ummu Athiyah:

Baca Juga: Selamat Jalan untuk Selamanya, Budayawan Sudjiwo Tedjo Berduka atas Wafatnya Tokoh NU KH Agus Sun

اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مَنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian).” (HR. Bukhari no. 1253 dan Muslim no. 939).

Itulah lima hal yang mewajibkan seseorang untuk melaksankan mandi junub atau mandi wajib.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler