Network
KABAR DIY - Kekinian, reuni atau temu alumni kerap jadi ajang branding diri soal prestasi dan pencapaian. Padahal, reuni direncanakan sebagai upaya memupuk memori masa silam.
Tujuan awal reuni tersebut kemudian tersingkir dan masyarakat mulai menormalisasi reuni sebagai ajang pamer kekayaan dan kesuksesan.
Kemudian, pada Sabtu 8 Mei 2021 tersebar foto dengan pemampakan baliho yang bertuliskan "Bagi Alumni SMK Muhammadiyah 3 Metro Korban PHK Massal Harap Kembali ke Sekolah, Kita Cari Solusi Bersama".
Baca Juga: Wow! 5 Fakta THR Buat Jokowi dan Pejabat Negara, Sentuh Puluhan Juta Rupiah
Upaya para alumni SMK Muhammadiyah 3 Metro Lampung untuk bereuni itu viral dan mendapat apresiasi dari netizen dengan beragam komentar.
"Ini gunanya Almamater yg sebenarnya," tulis @arifnur.
Tweet dari @arifnur itu hingga tulisan ini dipublikasi telah diretweet sebanyak 3.860 dan hampir 10.000 akun menyukainya.
"Advertising of the year, secara what to say dan how to say," kata @fajarxxx.
Baca Juga: Babi Ngepet Depok Ternyata Rekayasa Ustadz Adam Ibrahim, Ini Cerita Lengkapnya
"Keren, Almamater dengan visi sustainable development ke Alumninya," tulis @Ihsaxxxxx.
Setelah ditelisik, para alumni SMK Muhammadiyah 3 Metro Lampung memang benar telah menyebar undangan reuni tersebut sejak Rabu, 28 April 2021 di grup Facebook mereka.
"Salam hangat untuk Seluruh keluarga besar Alumi SMK Muhammadiyah 3 Metro dari berbagai angkatan dan dari semua Jurusan," buka dari undangan tersebut.
Baca Juga: Cara Membuat Mie Instan Carbonara yang Viral di TikTok: Bisa Jadi Menu Buka Puasa Ramadhan 2021
"Ijinkan kami untuk menyampaikan kepada alumni SMK Muhammadiyah 3 Metro yang terdampak PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) masal dari perusahaan atau tempat kerjanya saat ini".
"Mari bersama bergabung kembali ke SMK Muhammadiyah 3 Metro untuk mencari solusi bersama," tutupnya.
Ajakan reuni ini menjadi penting di kala pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.
Diketahui, data Kementerian Ketenagakerjaan, sebanyak 2,8 juta kasus PHK telah dilaporkan selama masa pandemi ini.
Dikutip dari ANTARA pada 6 Oktober 2020 lalu, Kamar Dagang dan Industri bidang UMKM, memerkirakan sebanyak 6,4 juta pekerja UMKM menjadi korban, baik yang dilaporkan maupun yang tidak.
Ajakan reuni mencari solusi tersebut juga menguatkan pernyataan dari penelitian berjudul "Studi Pelacakan Alumni (Maju Bersama Alumni)" (2008) karya Afrizal. Bahwa alumni merupakan tolak ukur kesuksesan sebuah lembaga pendidikan.
Baca Juga: Jangan Galau! Panitia Kartu Prakerja Sampaikan Kemungkinan Gelombang 17 Dibuka, Cek di Sini
Hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan alumni seharusnya dapat dijadikan kriteria keberhasilan sebuah lembaga pendidikan dalam mencetak produk lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Jika alumni dapat diserap secara maksimal di dunia kerja dan masyarakat sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya, berarti sekolah atau perguruan tinggi tersebut telah sukses menjadi sebuah lembaga pendidikan yang berkualitas dan bermutu.***
