Disebut Sebagai Reinkarnasi BlackBerry Messenger, Mampukah BBM Enterprise Menyaingi WhatsApp?

- 26 Agustus 2020, 18:33 WIB
Ilustrasi logo BBM Enterprise (BBMe)
Ilustrasi logo BBM Enterprise (BBMe) /Google Play /Google Play

 

BERITA DIY – BlackBerry Messenger (BBM) pernah menduduki puncak kejayaanya beberapa tahun silam. Pernah menjadi raja aplikasi chating di Indonesia, pada 23 Oktober 2013, layanan BBM secara resmi dapat digunakan lintas platform dengan dirilisnya BBM untuk IOS dan Android.

Nama BBM pun kian redup seiring dengan munculnya platform pesaing seperti WhatsApp, LINE, hingga Kakao Talk dan WeChat.

Pada 31 Mei 2019 platform ini resmi tidak beroprasi di Indonesia. Artinya BBM sudah tidak beroperasi juga di seluruh dunia, karena Indonesia adalah negara terakhir yang masih mengoprasikan BBM

Baca Juga: Lirik Lagu Alwiansyah berjudul Berbeza Kasta, Masuk Trending Youtube

Namun kini pengguna yang merindukan aplikasi ini sudah dapat menggunakan BBM kembali. Setelah ditutup dan diberhentikannya pengoperasian BBM, BBM kembali hadir dengan nama BBM Enterprise (BBMe).

BBM Enterprise (BBMe) ini digadang-gadang sebagai reinkarnasi BBM dengan menghadirkan beragam fitur yang lebih baik dari BBM sebelumnya.

Platform ini sudah teredia di Play Store dan juga App Store. Penampakanya tidak jauh berbeda dengan BBM sebelumnya hanya saja untuk menggunakan BBM Enterprise (BBMe) ini penguna akan diarahkan ke laman berlangganan dan akan dikenakan biaya sebesar Rp. 37 ribu.

Tak perlu khawatir karena platform ini dapat dicoba secara gratis selama masa percobaan yaitu 6 bulan. Sebuah akun twitter @coiintreau menuliskan sebuah cuitan tentang langkah-langkah untuk mencoba platform ini secara gratis.

Baca Juga: Ahok Disorot, Ini Alasan Pertamina Rugi Rp 11,13 T dan Gagal Masuk Fortune

Halaman:

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: Berita DIY


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah