BMKG Buka Suara soal 14 Wilayah di RI Berpotensi Tsunami hingga 20 Meter, Baca Ini Agar Tak Panik

- 27 September 2020, 23:19 WIB
Ilustrasi: Tsunami dan gelombang besar di lepas pantai/
Ilustrasi: Tsunami dan gelombang besar di lepas pantai/ /PIXABAY/rolandmey

Baru-baru ini hasil riset yang dilakukan ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebut potensi tsunami setinggi 20 meter mengancam pantai selatan Jawa Barat serta bencana serupa dengan tinggi 12 meter di selatan Jawa Timur.

Terkait hasil riset ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis pengamatannya.

Berdasarkan klarifikasi BMKG yang disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Daryono, hasil riset mengenai potensi gempa kuat di zona megathrust itu memicu keresahan karena telah terjadi salah pengertian.

Baca Juga: Waspada! Selain Pantai Selatan Jawa, Ini Daerah yang Berpotensi Tsunami 20 Meter

Untuk diketahui sebenarnya bahwa hasil riset tersebut membahas mitigasi bencana alam.

“Masyarakat awam pun menduga seolah dalam waktu dekat di selatan Pulau Jawa akan terjadi gempa dahsyat, padahal tidak demikian,” tutur Daryono dalam keterangan resminya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.

Menurut Daryono, hasil riset yang dikeluarkan ITB tersebut seharusnya mendorong kesadaran masyarakat dan pemerintah akan upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami.

Baca Juga: Hati-hati dan Waspada, 14 Wilayah Ini Berpotensi Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter

Ia menilai bahwa upaya perlu diperkuat demi menciptakan penerapan infrastruktur anti gempa.

Selain pemerintah, Daryono juga berharap masyarakat dapat semakin memahami metode keselamatan saat terjadi gempa dan tsunami.

Daryono lebih lanjut memaparkan bahwa riset ITB tersebut dilakukan dengan skenario gambaran terburuk dari potensi bencana alam.

Berita ini sebelumnya sudah tayang di Pikiran Rakyat Depok dengan judul: Respon Riset ITB Soal Tsunami 20 Meter, BMKG: Hanya Risiko Terburuk Guna Siapkan Mitigasi Bencana

Ia mengatakan bahwa hingga saat ini belum ditemukan alat apapun yang dapat memprediksi dengan pasti dan akurat terkait tempat dan waktu terjadinya gempa.

“BMKG dalam hal ini mengapresiasi hasil tersebut. Skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk (worst case)"

"Ini dapat dijadikan acuan kita dalam upaya mitigasi guna mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami,” ujar Daryono.

Baca Juga: 4 Bantuan BLT Ini Diperpanjang hingga 2021: Subsidi Gaji , PKH Kemensos , UMKM dan Kartu Prakerja

Dalam kesempatan tersebut, Daryono juga menyampaikan pentingnya upaya mitigasi dengan menyiapkan langkah-langkah yang konkret demi meminimalisir angka kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa.

“Apakah dengan meningkatkan kegiatan sosialisasi mitigasi, latihan evakuasi (drill), menata dan memasang rambu evakuasi, menyiapkan tempat evakuasi sementara,” kata Daryono.

Lebih rinci Daryono menambahkan bahwa langkah mitigasi juga dapat dilakukan dengan membangun bangunan rumah tahan gempa, menata tata ruang pantai berbasis risiko tsunami, juga menaikkan performa sistem peringatan dini tsunami.*** (Pikiran Rakyat Depok/Annisa Fauziah)

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x