1 Tahun Paska Merger, Transformasi Operasional dan SDM Pelindo Bantu Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia

- 4 September 2022, 16:50 WIB
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo sukses lakukan sejumlah transformasi di bidang operasional dan sumber daya manusia (SDM) paska merger 1 tahun yang lalu dan bantu Indonesia jadi poros maritim dunia.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo sukses lakukan sejumlah transformasi di bidang operasional dan sumber daya manusia (SDM) paska merger 1 tahun yang lalu dan bantu Indonesia jadi poros maritim dunia. /Pelindo.co.id

BERITA DIY - Indonesia memegang peran penting dalam perdagangan dunia karena memiliki letak geografis yang begitu strategis, terletak di antara dua benua, Asia dan Australia, dan dua samudera, Pasifik dan Hindia.

Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, 90 persen perdagangan global diangkut melalui jalur laut dan tercatat 40 persen di antaranya melewati lautan nusantara.

Peran pelabuhan sangat vital dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia, yakni negara maritim yang besar, kuat, dan makmur dengan meningkatkan konektivitas laut, keamanan dan perdamaian kawasan dan dunia, agar melindungi kepentingan rakyat serta menumbuhkan perekonomian yang merata.

BUMN kepelabuhanan Indonesia, yaitu PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero) dan PT Pelindo IV (Persero), memiliki peran besar dalam mewujudkan cita-cita di atas.

Sayangnya, sejumlah tantangan dan masalah tidak luput menyelimuti perusahaan pelabuhan yang menghambat visi besar tersebut.

Salah satunya adalah ongkos logistik di tanah air yang lebih tinggi jika dibandingkan negara lain, terutama negara maju.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa Indonesia kalah saing dengan negara lain di sebagian negara maju di Asia lantaran ongkos logistik yang mahal.

Padahal, negara ini memiliki potensi yang sangat besar untu bersaing di kancah global jika biaya tersebut dipangkas agar lebih efisien.

“Karena logistic cost kita dibandingkan negara lain masih tinggi. Kita 24 persen, negara lain 11 persen,” kata Erick pada 31 Oktober 2021, dikutip dari video rekaman Humas BUMN.

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah