Network
"Terbuat dari seluruh tulang belakang anak yang menderita osteoporosis," tulisnya sebagai keterangan postingan hasil karyanya tersebut.
Setelah tas hasil karyanya muncul ke permukaan, publik sempat heboh lantaran tas tersebut seharusnya tidak dibuat dari bahan serupa. Bahkan Instagram miliknya dibombardir oleh netizen yang mempertanyakan asal dari tulang manusia tersebut.
Dilansir dari insider.com, Arnold Putra mendapatkan tulang belakang tersebut dari perusahaan berlisensi. Namun ketika pihak insider.com meminta Arnold untuk menunjukkan surat lisensi tersebut, Arnold menolak dengan alasan perjanjian kerahasiaan yang harus Ia patuhi.
Untuk bahan lidah buaya, Arnold Putra mengakui bahwa bahan tersebut Ia dapatkan dari industri daging dan kulit buaya. Namun ia mengatakan bahwa perlu sedikit usaha ekstra untuk membuat lidah buaya sesuai dengan desain awal yang ia ciptakan.
"Butuh sedikit eksperimen untuk membuat lidah buaya menjadi rata dan kenyal," ucapnya dalam wawancara kepada insider.com yang dimuat pada 13 April 2020.
Baca Juga: Profil Herolena Beroperay yang Viral di TikTok, Perempuan Asli Papua yang Sering Dikira Bule
Tas hasil karyanya yang kontroversial juga sangat mahal harganya. Dilansir dari insider.com, tas tersebut dibandrol dengan harga 5.000 dolar Amerika atau sekitar Rp 72 juta jika dikonversi menjadi rupiah.
Harga tas tersebut tentunya sangat mahal karena memang dibuat dari bahan yang tidak biasa. Selain lidah buaya, penggunaan tulang belakang manusia yang mengidap penyakit osteoporosis untuk fashion adalah ilegal.
Demikian artikel tentang harga tas karya Arnold Putra yang dibuat dari lidah buaya dan tulang belakang manusia.***
