BERITA DIY - Berikut siapa profil Bryan Yoga Kusuma, korban pemukulan di Holywings Jogja. Dikabarkan sebagai CEO Start Up dan pernah maju di pemilihan legislatif (Pileg) 2019.
Bryan Yoga Kusuma menjadi korban pemukulan dan pengeroyokan di Holywings Jogja, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman pada Sabtu, 4 Juni 2022 dini hari WIB.
Polisi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini sedang mengusut kejadian dugaan pemukulan terhadap Bryan Yoga Kusuma di Holywings Jogja.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Wisata di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi, Instagramable dan Anti Mainstream
Lantas, siapa profil Bryan Yoga Kusuma?
Bryan Yoga Kusuma diketahui anak dari Komisaris Utama Bank Jatim, Suprajarto. Dan pernah tercatat sebagai Junior Analyst di PT Pertamina pada tahun 2015-2016.
Bryan Yoga Kusuma juga diketahui sebagai CEO sebuah start up bernama Arkamaya Group yang bergerak di bidang perhotelan.
Perusahaan Arkamaya Group berada di Yogyakarta yang dikelola sendiri oleh Bryan Yoga Kusuma.
Bryan pernah maju ke Pileg 2019 diusung DPC Partai Hanura Gunungkidul untuk kursi DPR RI Dapil DIY. Namun, lulusan Coventry University London ini gagal terpilih.
Kronologi pengeroyokan di Holywings Jogja
Sejumlah saksi melihat Bryan bersama lima orang rekannya terlibat perkelahian di parkiran Holywings Jogja dengan seseorang berinisial C.
Kemudian, sosok inisial C dengan rekannya mengeroyok Bryan dengan lebih dari 5 orang.
Lantas, kini Kapolres Sleman, AKBP Achmad Imam Rifai telah mendalami kasus pemukulan ini.
Pihaknya juga akan menyelidiki termasuk dugaan anggota polisi yang terlibat dalam pengeroyokan Bryan Yoga Kusuma.
Korban Bryan sempat diamankan oleh pihak keamanan Holywings Jogja yang kemudian dilarikan ke Polres Sleman.
Saat di Polres Sleman, Bryan Yoga Kusuma melarikan diri dan tertabrak mobil yang melewati depan polres.
Kini, Bryan Yoga Kusuma sedang dalam perawatan di RSUD Sleman. Pihak keluarga dan kepolisian belum memberi info lebih lanjut.
Demikian siapa profil Bryan Yoga Kusuma, korban pemukulan di Holywings Jogja. Dikabarkan sebagai CEO start up dan pernah maju di pemilihan legislatif (Pileg) 2019.***