Gunung Merapi Alami 43 Gempa Guguran dan 300 Gempa Hybrid, Asap Putih Tampak di Puncak

- 29 November 2020, 20:41 WIB
Gunung Merapi dilihat dari Krinjing Kecamatan Dukun Magelang.
Gunung Merapi dilihat dari Krinjing Kecamatan Dukun Magelang. //Dok.Pemkab Magelang /

BERITA DIY - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, Gunung Merapi mengalami 43 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Sabtu, 28 November 2020, mulai pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, menyebutkan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 300 kali gempa hybrid atau fase banyak, 45 kali gempa embusan, 27 kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa frekuensi rendah, serta lima kali gempa tektonik.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tebal dengan ketinggian 600 meter di atas puncak.

Baca Juga: 4 BLT Diperpanjang di 2021: BSU Subsidi Gaji, UMKM BPUM, Kartu Prakerja, BST! Yuk Cek Cara Daftar

Pada periode pengamatan itu, dilaporkan pula suara guguran empat kali dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Laju deformasi Gunung Merapi dengan wilayah meliputi sejumlah daerah di DIY dan Jawa Tengah itu, diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 11 cm per hari.

Baca Juga: NIK KTP Tak Terdaftar di Link eform.bri.co.id/BPUM Tetap Bisa Dapat BLT UMKM? Ini Cara Daftar BPUM

BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang aliran airnya berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Halaman:

Editor: Resti Fitriyani

Sumber: ANTARA BPPTKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x