ISI Teks Khutbah Jumat Bulan Syaban Paling Bagus NU Terbaru Lengkap dengan Doanya Tema Menyambut Ramadhan PDF

- 23 Februari 2024, 07:20 WIB
Ilustrasi. Isi teks khutbah Jumat bulan Syaban paling bagus NU terbaru singkat lengkap dengan doanya tema menyambut Ramadhan, link download PDF.
Ilustrasi. Isi teks khutbah Jumat bulan Syaban paling bagus NU terbaru singkat lengkap dengan doanya tema menyambut Ramadhan, link download PDF. /(foto ilustrasi) Freepik/desEYEns

Namun bagi siapapun saja, hendaknya menyiapkan diri memasuki Ramadhan dengan bermuhasabah mengintrospeksi diri. Menghitung dan mengkalkulasi amal yang telah kita lakukan selama hidup hingga kini. Jikalau kita merasa amal baik lebih mendominasi dalam kehidupan, maka janganlah besar hati, karena itu menunjukkan buruknya amal hati kita. Dan biasanya perasaan tersebut (merasa diri baik) akan menyeret manusia dalam kehinaan dan ketakabburan. Ingatlah sebuah maqalah atau pesan yang menyatakan bahwa "orang baik adalah merasa dirinya buruk, dan orang buruk adalah mereka yang mengaku dirinya baik."

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Tentang Malam Nifsu Syaban Lengkap Bacaan Doa

Namun jika hasil kalkulasi itu menjadikan diri kita semakin merasa kurang baik, maka segeralah menambahkan berbagai amal kebaikan, selagi umur masih di kandung badan, semoga Allah Yang Maha Kuasa memanjangkan umur kita hingga menikmati bulan Ramadhan yang suci.

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Para orang tua kita menyebutkan bulan Sya'ban dengan nama bulan Ruwah, yang sangat identik dengan kata arwah. Sebenarnya kata ruwah atau arwah hanyalah sebagai penanda bahwa bulan Sya'ban adalah bulan paling tepat untuk mengingatkan manusia akan wacana akhirat mulai dari sakaraul maut, kematian, alam kubur dan alam akhirat. Sesungguhnya mengenang kematian dengan datang ke kuburan atau mengirim doa arwahan adalah banyak faedahnya bagi kita yang masih ada umur di dunia. Karena hal itu bisa menyemangati diri meningkatkan dan melipatgandakan amal di bulan Ramadhan nanti, dan akan menambah rasa takut dalam diri hingga senantiasa menghindari segala dosa.

Mengenai keadaan alam kubur, ada sebuah hikayat yang patut untuk disimak. Hikayat yang diceritakan melalui Abu Bakar al-Ismaili bahwasannya Sayyidina Utsman bin Affan tidak meneteskan air mata ketika digambarkan kepedihan neraka dengan segala siksanya. Beliau juga tidak menangis ketika dijabarkan mengenai kedahsyatan hari kiamat. Dan beliau juga tetap kuat mendengarkan gambaran tentang kehidupan di akhirat. Akan tetapi beliau menangis ketika diterangkan tentang kehidupan di alam kubur. Kenapa bisa demikian? Sayyidina Utsman menjawab: “Jika saya berada di dalam neraka, saya masih bersama-sama manusia. Jika saya di hari kiamat nanti, saya juga masih bersama-sama dengan manusia lainnya. Tapi jika saya di dalam kuburan, maka saya sendirian tidak ada teman yang menemani. Sedangkan kunci kuburan itu ada pada malaikat Israfil yang hanya akan membukanya ketika kiamat tiba."

Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah

Demikianlah Sayyidina Utsman gentar dengan kehidupan di dalam kubur. Karena sesungguhnya kuburan itu adalah salah satu lubang dari lubang neraka yakni tempat yang menyengsarakan bagi mereka yang hidupnya penuh dengan dosa. Dan menjadi bagian dari taman surga kepada mereka yang beramal salih. Demikianlah hadits Rasulullah SAW

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إنما القبر روضة من رياض الجنة أو حفرة من حفر النار

Artinya: Maka kuburan adalah serambi akhirat atau miniatur akhirat yang penuh dengan pembalasan amal. Jika amal kita di dunia baik, maka kuburan akan menjadi surga yang bersahabat. Tetapi jika amal kita di dunia penuh maksiat, maka kuburan menjadi neraka dan musuh yang sangat jahat.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah NU Jumat, 23 Februari 2024 Tentang Menyambut Nisfu Syaban dan Keutamaannya!

Demikianlah keterangan hadits Rasulullah SAW:

خرج الترمذي من حديث عبد الله بن الوليد الوصافي عن عطيه عن أبى سعيد قال : دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم مصلاّه فرأى أناسا كأنهم يكثرون ، أو يضحكون فقال : " أما إنكم لو أكثرتم من ذكر هادم اللذات لأشغلكم عما أرى الموت فأكثروا ذكر هادم اللذات ، فإنه لم يأت يوم على القبر إلا يتكلم فيه فيقول : أنا بيت الغربة ، أنا بيت الوحدة ، أنا بيت التراب ، أنا بيت الدود فإذا دفن العبد المؤمن قال له القبر ، مرحباً وأهلاً : إنك كنت لأحب من يمشي على ظهري ، فإذا وليتك اليوم وصرت إلي فسترى صنيعي بك ، فيتسع له مد بصره ، ويفتح له باب إلى الجنة ، وإذا دفن العبد الكافر أو الفاجر قال القبر : لا أهلاً ولا مرحباً ، أما إن كنت لأبغض من يمشي على ظهره فإذا وليتك اليوم وصرت إلي فسترى صنيعي بك قال : فيلتئم عليه القبر حتى تلتقي وتختلف أضلاعه " ، قال فأشار رسول الله صلى الله عليه وسلم بأصابعه وأدخلها بعضها في بعض قال : " ويقيض له سبعين تنيناً لو أن واحداً منهم نفخ على الأرض ما أنبتت شيئاً ، ما بقيت الدنيا فتنهشه وتخدشه حتى يفضي به إلى الحساب

Artinya: Bersumber dari Abi Said al-Khudry RA bahwa Rasulullah SAW pernah masuk ke mushallanya. Di situ beliau bertemu dengan orang-orang yang sedang tertawa-tawa. Kemudian Rasulullah berkata kepada mereka: Andaikan kalian mau mengingat kematian, tentu saja akan menyibukkanmu tentang kedahsyatan apa yang pernah aku lihat, maka perbanyaklah mengingat kematian karena setiap hari kuburan berkata: Aku adalah rumah pengasingan, aku adalah rumah kesendirian, aku adalah rumah tanah, aku adalah rumah cacing. Maka jikalau yang dikebumikan adalah orang mukmin kuburan akan menyambutnya: Marhaban ahlan wa sahlan, engkau adalah salah satu orang yang kucinta dari sekian orang yang berjalan di atas punggungku. Sekarang engkau telah berada di dalam kekuasaanku, maka engkau akan tahu bagaimana caraku memperlakukanmu.

Halaman:

Editor: Bagus Aryo Wicaksono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x