Inilah Happy Hypoxia, Waspadai Serangan Covid-19 Tanpa Gejala dan Lakukan Deteksi Dini

- 26 September 2020, 10:00 WIB
ILUSTRASI virus Covid-19: Waspada Happy Hypoxia Serangan Covid-19 Tanpa Gejala, Lakukan Deteksi Dini dan Pahami Kondisinya
ILUSTRASI virus Covid-19: Waspada Happy Hypoxia Serangan Covid-19 Tanpa Gejala, Lakukan Deteksi Dini dan Pahami Kondisinya /Pixabay/.*/Pixabay

BERITA DIY - Covid-19 tak kunjung mereda, kini muncul sebuah gejala infeksi Covid-19 yang sangat membahayakan. Happy Hypoxia adalah serangan Covid-19 yang tidak dirasakan gejalanya namun terjadi tanpa kita sadari.

Berbeda dengan gejala batuk, pilek dan demam, Happy Hypoxia ini dianggap sangat membahayakan. Sebab seseorang yang menderita Happy Hypoxia ini tidak sadar bahwa dirinya sudah terjangkit Covid-19 yang sewaktu-waktu dapat mengancam jiwanya dalam hitungan hari.

Dilansir dari Mantra Sukabumi, Happy Hypoxia dikenal secara umum dengan pengertian gejala Covid-19 yang gejalanya tidak dapat dirasakan oleh penderita namun dapat mengancam nyawa.

Artikel ini telah tayang sebelumnya dengan judul:Waspada Happy Hypoxia Serangan Covid-19 Tanpa Gejala, Lakukan Deteksi Dini dan Pahami Kondisinya

Baca Juga: Sinopsis Bawang Putih Berkulit Merah Malam Ini 26 September 2020 di ANTV

Pengertian menurut Medis

Happy hypoxia adalah kondisi tubuh saat berkurangnya kadar oksigen dalam darah tanpa menunjukkan gejala apapun. Hal ini dapat terjadi pada penderita Covid-19 dan bisa berbahaya dengan menyebabkan hilangnya kesadaran.

Pengertian Hypoxia itu sendiri adalah kurangnya kadar oksigen di dalam jaringan darah, dan umumnya memilki gejala. Sementara Happy Hypoxia adalah kurangnya kadar oksigen dalam jaringan tetapi tidak memilki gejala atau keluhan yang dirasakan pasien.

Belum ada keterangan yang pasti tentang penyebab berbedanya kondisi gejala Covid-19 yang biasanya dengan Happy Hypoxia. Namun beberapa teori sudah ada yang menyampaikan.

Baca Juga: Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Pada Tahap 4 Telah Disalurkan, Segera Cek Rekening BRI, BNI dan BCA

Teori-teori tentang Happy Hypoxia

Disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru akibat virus Corona. Adanya masalah pada sistem saraf yang mengatur sistem pernapasan dan kadar oksigen dalam darah.

Kasus Happy Hypoxia dalam Covid-19

Dalam kasus Covid-19 ini, sebenarnya pasien bukan tanpa gejala, tetapi pasien memiliki gejala yang bervariasi. Dari yang tidak menyadari adanya gejala atau biasa disebut tanpa gejala, dengan gejala ringan, gejala berat, sampai kritis.

Fenomena ini sudah terjadi sejak di Wuhan, China. Orang-orang yang kelihatannya tidak menampakkan gejala Covid-19, tetapi meninggal, setelah dilakukan penelitian ternyata oksigen di dalam darahnya rendah atau mengalami Hipoksemia.

Baca Juga: Bantuan BLT Non PKH Rp 500 Ribu Per KK Cair Bulan Ini, Begini Cara Cek Dapat atau Tidak

Deteksi dini dan Waspada happy hypoxia

Untuk mengantisipasi dan mendeteksi dini happy hypoxia syndrome, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Tarik napas dalam-dalam 2-3 kali.

- Bila timbul rangsangan batuk, waspadai risiko hypoxia.
- Menggunakan alat Pulse Oxymetri di ujung jari, untuk mengukur saturasi oksigen.

Keduanya dilakukan berkala, minimal pagi-siang-sore-malam.

Baca Juga: Yuk Cek Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Yogyakarta, Sabtu 26 September 2020

2. Yang harus diwaspadai dan dipahami oleh keluarga, yaitu dengan saling mengawasi dan mengingatkan jika muncul kondisi sebagai berikut:

- Frekuensi napas makin cepat

- Merasa cepat lelah

- Ada rasa berat di dada saat bernapas

Jika terjadi tiga kondisi di atas, maka harus segera melapor ke faskes terdekat.*** ( Enjang Kusnadi/Mantra Sukabumi )

Editor: Galih Nur

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x