TEKS Khutbah Jumat PDF Bulan Dzulqa'dah Terbaru Edisi 9 Juni Singkat 1 Lembar Tentang Akhlak: Sifat Kikir

- 8 Juni 2023, 10:33 WIB
Ilustrasi. Teks khutbah Jumat PDF bulan Dzulqa'dah terbaru edisi 9 Juni singkat 1 lembar tentang akhlak, bahaya sifat kikir yang menyentuh hati.
Ilustrasi. Teks khutbah Jumat PDF bulan Dzulqa'dah terbaru edisi 9 Juni singkat 1 lembar tentang akhlak, bahaya sifat kikir yang menyentuh hati. /PIXABAY/@cuivie

Artinya: Orang kikir hidup (di dunia) bagai orang fakir, namun kelak (di akhirat) ia akan dihisab sebagai orang kaya (hartawan).

Baca Juga: ISI Teks Khutbah Jumat NU Bulan Dzulqaidah Paling Bagus Menyentuh Hati Terbaru Tema Ikhlas saat Beribadah PDF

Dalam bahasa keseharian, orang yang bakhil (kikir) itu seolah sama pengertiannya dengan seseorang yang sebenarnya kaya tapi berlagak miskin atau fakir. Mau dikelompokkan sebagai bagian dari orang fakir tidak pantas karena ia termasuk orang yang berada dan berkecukupan. Namun, ketika hendak dikelompokkan sebagai orang kaya, kesehariannya menunjukkan tabiat layaknya orang yang fakir. Gaya hidup seperti ini dicela oleh syariat, karena pihak yang berlaku demikian, hakikatnya bermaksud menghindarkan diri dari hartanya untuk tidak jatuh diberikan atau didermakan membantu orang lain.

Syekh Nawawi al-Bantani, di dalam kitab Nashaihul Ibad halaman 63 menukil keterangan dari para ahli hikmah, bahwa perilaku kikir merupakan bagian dari karakter hewani. Beliau menukil sebuah pernyataan:

الْبُخْلُ مَحْوُ صِفَاتِ اْلإِنْسَانِيَّةِ وَإِثْبَاتُ عَادَاتِ اْلحَيَوَانِيَّة

Artinya: Kikir itu menghapus karakter kemanusiaan dan meneguhkan karakter kebinatangan.

Bagaimana tidak menghapus karakter kemanusiaan? Orang yang kikir punya rasa tega dengan melihat saudara yang ada di kanan kirinya masih kekurangan, sementara ia bergelimang harta. Tabiat orang kikir adalah senantiasa memperhitungkan bahwa harta yang dikeluarkan, tidak boleh keluar secara cuma-cuma, melainkan harus ada imbal baliknya. Ia senantiasa berfikir bahwa pengeluaran materi harus sebanding dengan manfaat yang didapatkan. Padahal, pengeluaran yang dimaksud di sini adalah pengeluaran yang bersifat sosial. Andaikan prinsip pengeluaran sedemikian rupa itu berhubungan dengan masalah kerja atau produksi, maka hal tersebut bisa dibenarkan. Akan tetapi, bila dikaitkan dengan urusan sosial, kemudian ia berorientasi pada imbal balik berupa pemasukan, maka itulah hakikatnya kikir yang dicela.

Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2023 Doa, Esensi Keberhasilan Umat Muslim sebagai Buah Ketakwaan

Dan sebagaimana ungkapan yang dinukil oleh Syekh Nawawi Banten di atas, tabiat terakhir dapat meneguhkan karakteristik hewan, karena ketiadaan mau berbagi dengan sesama. Mengapa demikian? Karena hewan tidak memiliki hati dan akal. Apa yang dia dapat harus dinikmati untuk dirinya sendiri. Lain halnya dengan watak dasar manusia, dengan anugerah hati dan akal yang dimilikinya, ia dapat merasakan dan mau berbagi penderitaan dengan orang lain. Itulah sebabnya, bila hati dan akal tidak digunakan, maka sama artinya dengan telah memasukkan diri orang tersebut layaknya berkarakter hewani.

Jamaah yang Mulia

Allah Subhanahu Wa Taala memberikan sejumlah ancaman kepada orang yang kikir. Setidaknya ada 5 ancaman yang akan diterima kalangan kikir dengan penjelasan sebagai berikut:

Halaman:

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x