Covid-19 ataukah Perilaku Konsumtif Yang Menyebabkan Indonesia Mengalami Resesi Ekonomi?

- 6 Agustus 2020, 17:15 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. /doc. instagram / @smindrawati

Terlebih apabila membeli produk dari luar negeri yang secara kualitas sudah diakui oleh dunia, maka tak heran masyarakat yang memiliki jiwa pretise pastinya akan kecenderungan untuk mendapatkan produk tersebut. Apabila perilaku konsumtif berdasarkan tipe pretise ini terus membudaya dan menjadi pola pikir masyarakat suatu bangsa maka jangan heran apabila perputaran uang di Negara ini terus mengalami inflasi dan mengakibatkan resesi ekonomi yang dialami oleh Indonesia saat ini.

Ketergantungan terhadap produk impor ditambah dengan perilaku konsumtif yang menjadi budaya bisa menyebabkan keadaan perekonomian suatu negara terus mengalami resesi. Hal ini dikarenakan nilai impor yang lebih besar dibandingkan nilai ekspor berisiko pada defisit anggaran suatu negara. Mengambil kasus pada beberapa hari yang lalu yaitu membeli sepeda Brompton dari Jerman yang harganya bisa puluhan juta tentunya ini tidak sebanding dengan kondisi ekonomi Indonesia yang kini mulai resesi. Uang yang dikeluarkan oleh mereka tidak akan berputar di negara ini melainkan uang itu masuk ke negara Jerman, sedangkan daya jual beli di negara ini sendiri tengah mengalami penurunan hal ini pun berdampak pada pelaku usaha kecil yang penghasilan mereka turun semenjak mewabahnya pandemi covid-19.

Sebenarnya perilaku konsumtif seseorang itu sah-sah saja dan tidak ada larangan secara tertulis namun melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini apakah pola pikir kita yang konsumtif seperti itu tidak ingin dirubah? Konsumtif pun tidak masalah selagi apa yang kita beli adalah produk dari negara kita sendiri ataupun barang yang dihasilkan oleh para pelaku usaha kecil di negara ini yang bergantung kepada orang-orang mampu atau kalangan menengah keatas. Membiasakan diri untuk cinta dan bangga dengan produk lokal adalah salah satu cara untuk membantu mereka di masa pandemi saat ini serta membuat perputaran uang di negara ini semakin stabil sehingga jauh untuk mendekati resesi ekonomi di periode mendatang.

Saat ini pun, sebagian besar masyarakat Indonesia ditengah pandemi sedang merintis usaha kecil-kecilan demi membuat dapur dirumahnya tetap kebul. Bahkan yang penulis temui banyak mereka kini menjual produk makanan atau minuman dengan harga terjangkau namun dengan harapan dapat memenuhi hajat hidupnya ditengah pandemi serta mengembalikan keadaan perekonomian negara ini yang sedang mengalami resesi.

Akhir kata, berhentilah menjadi masyarakat yang konsumtif terhadap produk luar dan mari hidupi para pelaku ekonomi di negara sendiri. Dengan harapan, di perekonomian triwulan selanjutnya dapat membaik dan mengurangi kontraksi di berbagai faktor perekonomian yang kini sedang mengalami resesi.***

 

Galih Nur Wicaksono

Halaman:

Editor: Galih Nur

Sumber: Berita DIY


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x