وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًاࣖ
Artinya: Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.
Jamaah Jumat yang Mulia
Pada ayat tersebut, Allah SWT dengan jelas menggunakan dua taukid atau penguatan sekaligus untuk meyakinkan kita semua bahwa Dia betul-betul memuliakan manusia, yakni menggunakan lam taukid dan qad yang bermakna taukid karena bertemu dengan kalimat fiil madli. Artinya, Allah SWT betul-betul memuliakan makhluk yang telah Ia ciptakan tersebut. Kemudian, hal tersebut dipertegas dengan berbagai macam pemberian untuk menunjang kebutuhan dan memberikan hal yang lebih dibanding makhluk-mahluk lainnya.
Betapa Allah begitu memuliakan kita sebagai makhluk. Tentu tidak sepatutnya, kita dengan sesama manusia juga tidak saling memuliakan satu sama lain. Terlebih dalam ayat lain, kita diminta untuk saling mengenal mengingat diciptakan dengan berbeda-beda. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat (49) ayat 13 sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Jamaah Jumat yang Dimuliakan Allah
Di Indonesia, kita mengetahui ada yang bersuku dan berbahasa Sunda, sementara ada juga yang bersuku Jawa dan berbahasa ibu Jawa juga. Ada pula yang bersuku Bugis, Minang, Batak, Dani, Asmat, Dayak, dan masih banyak lagi. Dalam konteks internasional, kita juga terdiri dari berbagai bangsa. Di Timur Tengah, kita mengenal ada bangsa Arab. Di bagian barat, ada bangsa Eropa dan Amerika. Bergeser ke arah selatan, ada bangsa India. Sementara di bagian Timur, kita tahu ada bangsa Jepang, China, dan Korea. Begitu beragamnya kita diciptakan. Berbagai perbedaan itu menyimpan potensi konflik yang cukup besar. Jika tidak dikelola dengan baik, tentu saja hal tersebut akan mengkristal dan menimbulkan peristiwa yang kontraproduktif.