"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40.000 penonton, tidak semua anarkis; hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," ujar Irjen Nico dikutip dari Antara, Minggu, 2 Oktober 2022.
Diduga korban meninggal dunia disebabkan kekurangan oksigen hingga terinjak-injak karena kerumunan.
Lalu, seperti apa alasan polisi menembakkan gas air mata dalam kerusuhan suporter laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan?
Perlu diketahui jalannya pertandingan Arema vs Persebaya sebenarnya lancar. Namun, sejumlah suporter Arema nekat masuk ke lapangan dan diduga berusaha mencari pemain hingga ofisial tim.
Petugas keamanan berusaha mengalihkan suporter. Tapi, semakin banyak suporter yang masuk ke lapangan.
Hingga akhirnya polisi pun menembakkan gas air mata. Irjen Nico Afinta mengungkap alasan penembakkan gas air mata tersebut.
Ia mengatakan gas air mata ditembakkan karena suporter yang turun ke lapangan anarkis serta membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," kata Irjen Nico.
Baca Juga: Link Live Streaming Arema vs Persebaya, Duel Singa vs Buaya di Derby Jatim Malam Ini Pukul 20.00 WIB