Amalan 1 Muharram Awal Tahun Baru Hijriah, Benarkah Puasa Akhir Tahun dan Awal Tahun? Ini Kata Buya Yahya

- 21 Juli 2022, 10:49 WIB
Tangkap Layar - Adakah Amalan 1 Muharram, Puasa Akhir Tahun dan Awal Tahun ? - Buya Yahya Menjawab
Tangkap Layar - Adakah Amalan 1 Muharram, Puasa Akhir Tahun dan Awal Tahun ? - Buya Yahya Menjawab /Youtube.com/Al-Bahjah TV

BERITA DIY - Satu Muharram merupakan awal tahun baru Hijiriah dalam kalender umat muslim, kemudian benarkah ada amalan puasa akhir tahun dan awal tahun?

Satu Muharram pada tahun 2022 ditetapkan jatuh pada tanggal 30 Juli 2022 sebagai awal tahun 1444 Hijriah, sebagai umat muslim tentu perlu mengetahui amalan-amalan yang ada di bulan Muharram terutama ketika akhir tahun dan awal tahun.

Berikut ini jawaban dari Buya Yahya terkait amalan puasa akhir tahun pada tanggal tiga puluh Dzulhijjah (Zulhijah) dan awal tahun pada tanggal satu Muharram.

Dilansir dari tayangan akun resmi Al-Bahjah TV di Youtube pada tanggal 19 September 2019, seorang jamaah bertanya terkait amalan-amalan di awal tahun baru Hijriah.

Baca Juga: Kapan 1 Muharram 1444 H, Apakah Tahun Baru Islam 2022 Libur Nasional? Ini Jadwal Menurut SKB 3 Menteri

Pertanyaan jamaah tersebut antara lain puasa akhir tahun pada tanggal tiga puluh Dzulhijjah (Zulhijah) dan awal tahun pada tanggal satu Muharram maka diibaratkan sama dengan seperti puasa lima puluh tahun, membaca ayat Kursi yang diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim sebanyak 360 kali dan menulis Basmalah sebanyak 113 kali dimulai dari Maghrib malam awal satu Muharram hingga Ashar habis satu Muharram.

"Banyak riwayat-riwayat yang disusupkan, yang tidak benar disusupkan kepada Islam tetapi banyak dipegangi oleh hamba-hamba Allah SWT, termasuk puasa akhir tahun dan awal tahun..." jawab Buya yahya

Awal tahun dan akhir tahun baru ada dan dicetuskan pada zaman Sayyidina Umar bin Khattab bukan pada zaman Nabi Muhammad SAW, lanjut Buya Yahya.

Baca Juga: Bacaan Doa Sambut Tahun Baru Islam 1444 Hijriah Tahun 2022: Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Hadist yang shahih terkait puasa di bulan Muharram adalah 

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).

Riwayat terkait puasa akhir tahun dan awal tahun ini pun tidak dibenarkan oleh Buya Yahya.

Terkait amalan membaca ayat Kursi pada satu Muharram pun sebenarnya bukan dari anjuran Nabi Muhammad SAW, namun hal tersebut boleh saja dilakukan daripada tidak memiliki kegiatan atau dalam kondisi senggang.

Baca Juga: Amalan dan Doa Tahun Baru Islam 1444 Hijriah, Cek di Sini

Buya Yahya pun menghimbau kepada umat muslim untuk berhati-hati kepada riwayat-riwayat aneh yang tidak jelas dan disusupkan ke Islam, terutama yang mampu memecah belah umat muslim.

Adapun amalan lain yang dijelaskan oleh Buya Yahya dalam bulan Muharram yaitu berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Tanggal sembilan sebagai pembeda puasa dengan kaum Yahudi, tanggal sepuluh sebagai puasa Asyura.

Itulah penjelasan terkait amalan di bulan Muharram terutama puasa akhir tahun dan awal tahun Hijriah yang berkembang di masyarakat.***

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x