Didongkrak Kudeta Moeldoko, Elektabilitas Partai Demokrat Melejit Susul Golkar dan Ancam Gerindra

13 Maret 2021, 11:48 WIB
Kader dan Pengurus DPC Partai Demokrat Soloraya melakukan aksi turun ke jalan menolak hasil KLB Deli Serdang, Sumatra Utara, Rabu, 10 Maret 2021. /ANTARA/Mohammad Ayudha

BERITA DIY - Hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Elections and Strategic (IndEX) Research menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan masih tertinggi dibandingkan partai politik lainnya.

"Elektabilitas PDIP masih tertinggi, namun dibandingkan hasil survei sebelumnya elektabilitas PDIP menurun," kata peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan.

Ia menyebutkan, PDIP yang fluktuatif di kisaran 28-33 persen pada survei sebelumnya (Mei hingga November 2020), kini pada survei Maret 2021 melorot menjadi 24,7 persen.
 
Baca Juga: Kudeta Moeldoko Lambungkan Elektabilitas AHY ke 4 Besar Bursa Capres, Salip Anies, Sandi hingga Susi
 
Demokrat yang semula stabil 3 persen (Mei hingga November 2020), kini melejit menjadi 7,1 persen. PKS dari kisaran 5 persen pada survei sebelumnya, kini naik lagi menjadi 6,2 persen.
 
PSI dari awalnya 2 persen, merangkak ke 4 persen, kini tembus ke 5,0 persen.
 
"Demokrat, PKS, dan PSI mendulang dukungan di tengah turunnya elektabilitas partai-partai politik," kata Hendri.
 
Baca Juga: KLB Demokrat Tunjuk Moeldoko Jadi Ketum, AHY Minta Perlindungan ke Kapolri hingga Mahfud MD
 
Tingginya elektabilitas PDIP, lanjut dia, tidak bisa dilepaskan dari posisinya sebagai parpol yang memimpin koalisi pemerintah, dan keberhasilan PDIP memenangkan dua pemilu berturut-turut.
 
Hal serupa dialami mitra koalisi PDIP yaitu Gerindra dan Golkar, dan sama-sama mengalami tren penurunan elektabilitas.
 
Gerindra dari kisaran 14 persen dari survei sebelumnya kini turun menjadi 12,3 persen. Sedangkan Golkar dari 9 persen kini tinggal 7,8 persen.
 
"Di kubu oposisi, Demokrat dan PKS mengancam posisi partai-partai utama pemerintah," jelas Hendri.
 
Baca Juga: Tak Penuhi Permintaan AHY soal KLB Demokrat, Mahfud MD Ungkit Konflik PKB Era Megawati-SBY
 
Aksi kubu Moeldoko yang berasal dari lingkaran istana di Kantor Staf Presiden (KSP) dengan menggelar KLB Demokrat ditengarai bagian dari upaya menjinakkan oposisi.
 
Strategi Demokrat tampaknya meniru PDIP yang menjadi oposisi dalam dua periode dan kemudian menang pemilu.
 
"Dengan faktor utama AHY, Demokrat menuai kenaikan elektabilitas, sehingga tampaknya kubu pemerintah memandang serius posisi Demokrat," kata Hendri.
 
Parpol papan tengah lainnya adalah PKB (5,4 persen), NasDem (3,6 persen), PPP (2,0 persen), dan PAN (1,1 persen). Geliat parpol baru memunculkan Partai Ummat yang menyodok dengan elektabilitas 1,3 persen.
 
Baca Juga: Wali Kota Gibran Rakabuming Bisa Perintah Menteri hingga Dikawal Paspampres Disorot, Warganet Heboh
 
Pada papan bawah ada Hanura (0,6 persen), Perindo (0,5 persen), Berkarya (0,3 persen), dan parpol baru Gelora (0,3 persen). Lainnya yaitu PBB, PKPI, Garuda, dan parpol baru Masyumi tidak mendapatkan dukungan. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab (21,8 persen).
 
Survei IndEX Research dilakukan pada 25 Februari-5 Maret 2021 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Resti Fitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler