BERITA DIY - Banjir kembali merendam kawasan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat, 19 Februari 2021. Kawasan tersebut terendam banjir setelah diguyur hujan lebat pada malam hari.
Banjirnya kawasan tersebut tentu sangat megejutkan setelah sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan dengan bangganya bahwa kawasan tersebut tak lagi terendam banjir pada tahun ini.
Sebagai informasi bahwa pada tahun 2020, kawasan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, ini terendam banjir setinggi dua meter.
Setidaknya terdapat 7 RT di RW 04 Cipinang Melayu yang terkena imbas dari banjir hari ini.
Banjir mulai menggenangi kawasan tersebut sudah sejak pukul 02.00 WIB. Ketinggian banjir ini juga bervariasi, paling tinggi mencapai 2 meter.
Sebagai lokasi yang sebelumnya paling terdampak banjir, Cipinang Melayu agaknya mendapatkan perhatian tersendiri dari pemerintah DKI Jakarta. Menurut pengakuan warga, bahkan beberapa waktu sebelum banjir melanda, Gubernur DKI Anies Baswedan sempat berkunjung untuk melihat keadaannya.
Baca Juga: Simak di Sini! Berikut Cara Mudah Ganti Password Wifi XL Home, Bisa Melalui Hp dan Aplikasi
Akibat banjir yang yang cukup parah ini, sejumlah warga mengungsi. Kawasan Universitas Borobudur menjadi salah satu lokasi yang dijadikan kamp pengusian oleh warga.
Berdasarkan informasi yang di-update Dinas Sumber Daya Air Jakarta, pada pukul 10.00 WIB, di Pintu Air Sunter Hulu, air sudah mencapai 265 cm.
Naiknya air di Pintu Air Sunter Hulu ini sudah tejadi sejak subuh. Di mana pada saat itu statusnya menunjukkan siaga 3 atau waspada.
Sekitar pukul 06.00 WIB statusnya menjadi siaga 2 dengan ketinggian air mencapai 230 cm.
Air terus naik. Sampai pada pukul 08.00 WIB, ketinggian air mencapai 265 cm. Hal tersebut membuat statusnya berubah lagi menjadi siaga 1 atau awas.
Dari sekian banyak kawasan yang terdapak banjir pada hari ini, wilayah Cipinang Melayu merupakan wilayah yang bisa dibilang selalu terdampak banjir.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan bahwa wilayah tersebut tidak banjir lagi. Hal ini, kata Anies, karena pemerintah DKI telah melakukan sejumlah upaya agar kawasan tersebut tak lagi terdampak banjir, di antaranya pembersihan gorong-gorong, pembuatan sumur vertikal, dan tentu saja melakukan pengerukan terhadap dua waduk di Jakarta Timur.***