Muhammadiyah sendiri dalam melaksanakan shalat tarawih mengikuti tata cara yang dilakukan Rasulullah SAW yaitu shalat tarawih dengan dua macam pilihan cara:
1. Formasi 4-4-3 Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibunda Aisyah r.a
“Nabi SAW tidak pernah melakukan shalat sunah pada bulan ramadan dan bulan llainnya lebih dari sebelas rakat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya Bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian, beliau shalat lagi empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya lalu beliau shalat lagi tiga rakaat (witir).” (HR. Muslim)
2. Formasi 2-2-2-2-2-1 berdasarkan hadis Riwayat Muslim dari Sahabat Ibn Abbas
“Aku berdiri di samping Rasullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya dikepalaku dan dipegangnya telinga kanan ku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rakaat kemudian dua rakaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rakaat, selanjutnya Rasulullah salat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh.” (HR. Muslim)
Baca Juga: Apakah Shalat Tarawih Membaca Doa Iftitah? Apa Setiap Rakaat Membaca? Kapan Dibaca saat Sholat? Ini Jawabannya
Bacaan Niat Tarawih 2-2-2-2-2-1
Berikut ini bacaan niat shalat tarawih beserta witir menggunakan formasi 2-2-2-2-2-1, untuk posisi munfarid (sendiri), sebagai imam, dan sebagai makmum. Variasi di bawah ini merupakan bacaan niat sholat tarawih 2 rakaat dan sholat witir 1 rakaat.
a. Niat Shalat Tarawih 2 Rakaat Sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: Ushalli sunnatat taraawīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta‘aala.
Artinya: “Aku berniat salat sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”