Penjelasan Aturan FIFA dalam Penggunaan Gas Air Mata Lengkap dengan Efek Samping saat Kontak dengan Tubuh

2 Oktober 2022, 13:45 WIB
Ilustrasi gas air mata. Penjelasan aturan FIFA dalam penggunaan Gas Air Mata dalam kasus di Stadion Kanjuruhan lengkap dengan efek samping saat kontak dengan tubuh. /UNSPLAS/Colin Lloyd

BERITA DIY – Simak informasi efek kontak gas air mata pada tubuh lengkap dengan peraturan FIFA dalam kasus di Stadion Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa.

Gas air mata kembali menjadi obrolan setelah adanya kericuhan sepak bola dalam laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu malam kemarin.

Dalam pertandingan yang dimenangkan oleh Persebaya tersebut, suporter tuan rumah yang tidak terima atas hasil partai tersebut merangsek masuk ke lapangan setelah laga.

Saat situasi di luar kendali, satuan kepolisian yang berada di Stadion Kanjuruhan kemudian melepas gas air mata ke penonton dan beberapa titik di dalam stadion.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan Kerusuhan Usai Arema FC vs Persebaya Surabaya, BRI Liga 1 Ditunda

Akibatnya, penonton yang terkena kontak dengan gas air mata kemudian berdesak-desakan di titik lokasi dalam stadion sehingga menimbulkan jatuhnya korban jiwa.

Penggunaan gas air mata untuk menenangkan suporter yang turun ke lapangan dan membuat kericuhan dinilai menjadi salah satu alasan banyaknya korban jiwa yang berguguran.

Mengenai gas air mata, federasi sepak bola dunia, FIFA, menjelaskan bahwa penggunaan gas untuk mengontrol massa dalam stadion adalah hal yang dilarang.

Dalam peraturan resmi FIFA di FIFA Stadium Safety and Security Regulations, petugas lapangan atau satuan kepolisian yang turun untuk menghentikan gerakan massa yang memasuki lapangan dilarang menggunakan senjata kimia dan gas penjinak massa. 

Baca Juga: Kronologi Arema FC vs Persebaya Surabaya Ricuh 127 Suporter Tewas, Resmi BRI Liga 1 2022-2023 Ditunda?

Hal ini dilakukan supaya pertandingan sepak bola tersebut dapat berjalan dengan aman dan tidak mengganggu ketertiban massa yang hadir. 

Dikutip oleh BERITA DIY dari Healthline, gas air mata adalah gabungan senyawa kimia yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, sistem pernapasan, dan organ mata.

Meski disebut sebagai gas, gas air mata sendiri adalah sebuah bubuk bertekanan yang akan mengeluarkan sejenis kabut saat disemprotkan atau dikeluarkan.

Zat yang paling umum digunakan dalam gas air mata adalah 2-chlorobenzalmalononitrile (CS gas) yang ditemukan pertama kali di Amerika Serikat pada 1928.

Baca Juga: Jadwal Liga 1 Hari Ini Sabtu, 1 Oktober 2022: Cek Jam Tayang Big Match Arema FC vs Persebaya

Gas air mata juga merupakan senjata kimia yang umum digunakan pada Perang Dunia Pertama. Kemudian di tahun 1993 melalui pertemuan Geneva diambil kesimpulan bahwa gas air mata dilarang digunakan dalam perang.

Lebih lanjut, kontak dengan gas air mata dapat berakibat pada iritasi pada organ tubuh yang terkena atau terkontaminasi.

Rasa sakit yang ditimbulkan oleh CS gas dalam gas air mata disebut mampu memberikan rasa pedas pada reseptor tubuh jauh lebih pedas daripada zat seperti cabai atau wasabi.

Terdapat beberapa faktor penting yang dapat mengakibatkan fatalnya kontak atau menghirup gas air mata, seperti berapa banyak gas yang terhirup, jarak antara sumber gas, hingga penyakit lain yang dapat berakibat fatal apabila menghirup gas air mata.

Baca Juga: Link Live Streaming Arema FC vs Persib BRI Liga 1 2022: Prediksi Line Up, H2H, Tayang Langsung di TV Indosiar

Jika terkena tubuh terkena kontak gas air mata, penderita akan mulai merasakan beberapa gejala di bawah ini, seperti:

  1. Keluarnya air mata
  2. Kelopak mata yang membengkak
  3. Kehilangan pandangan
  4. Iritasi akibat terkena bahan kimia
  5. Kebutaan secara temporer

Apabila seseorang mendapat kontak dengan gas air mata dalam jangka waktu lama dan terus menerus, hal tersebut dapat mengakibatkan kebutaan, katarak, hingga kerusakan saraf.

Selain menyerang beberapa organ di atas, kontak dengan gas air mata dapat berakibat buruk pada sistem pencernaan, seperti:

Baca Juga: Jadwal Tayang Arema FC vs Persija Jakarta BRI Liga 1 Hari Ini 28 Agustus 2022: Link Live Streaming TV Indosiar

  1. Perasaan tercekik
  2. Rasa panas dan terbakar di hidung dan tenggorokan
  3. Kesulitan bernapas
  4. Batuk
  5. Muntah
  6. Diare

Dalam kasus yang parah, kontak dengan gas air mata di udara dengan konsentrasi CS gas yag tinggi dapat berakibat kematian.

Selain karena gas air mata mampu meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, kontak dengan gas tersebut dapat memicu timbulnya Post-traumatic Stress Disorder (PTSD).

Penderita yang mengalami kontak dengan gas air mata harus segera menjauh dari area sumber gas dan mencari udara segar.

Baca Juga: Link Live Streaming Arema FC vs Persib BRI Liga 1 2022: Prediksi Line Up, H2H, Tayang Langsung di TV Indosiar

Gunakan air mata untuk menghilangkan efek gas air mata di bagian wajah, terutama area mata dan pakaian yang terkontaminasi gas tersebut.

Demikian informasi efek kontak gas air mata pada tubuh lengkap dengan peraturan FIFA dalam kasus di Stadion Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa.***

Editor: Sani Charonni

Tags

Terkini

Terpopuler