BERITA DIY - Simak apa itu bioluminesensi, fenomena alam 'lautan susu' yang membuat Laut Selatan Pulau Jawa nampak bercahaya di malam hari yang terlihat dari staelit.
Momen langka bioluminesensi ini berhasil diabadikan oleh Sistem Satelit Gabungan Polar (JPSS) NOAA milik pemerintah Amerika Serikat dan kolaborasi dengan institusi lain.
Pada foto citra satelit tersebut, terekam bioluminesensi atau dengan nama lain milky sea (lautan susu) itu berada di bawah Pulau Jawa, tepatnya sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 2 Agustus 2019.
Baca Juga: Viral Penemuan Bulus Raksasa di Klaten, Dipercaya Memiliki Manfaat hingga Status Konservasi
Tampak cahaya di tengah kegelapan Laut Selatan Jawa atau Samudera Hindia. Lantas, apa sebenarnya bioluminesensi atau lautan susu? Berikut penjesannya dihimpun dari berbagai sumber.
Dilansir dari nesdis.noaa.gov, penemuan fenomena alam di selatan pulau Jawa itu terekam oleh Cooperative Institute for Research in the Atmosphere (CIRA), mitra NOAA yang berlokasi di Colorado State University.
Cahaya laut pada malam hari akibat bioluminesensi berasal dari reaksi kimia pada jenis bakteri tertentu. Akibatnya, laut malam menghasilkan cahaya keputihan yang tersebar luas.
Baca Juga: Viral Acara TV Korsel Diduga Remix Adzan, Netizen Gaungkan Hashtag #ADZANBUKANMAINAN
Sementara itu, then24.com menambahkan bahwa reaksi kimia ini terjadi pada banyak spesies, seperti jamur, bakteri, ubur-ubur, serangga, protista, dan lainnya.
Momen milky sea ini paling sering muncul di perairan Samudera Hindia dan negara-negara yang memiliki lautan yang luas.