7 Fakta Norovirus: Gejala, Penularan, hingga Pencegahannya, Lakukan Ini untuk Antisipasi

- 20 Oktober 2020, 17:05 WIB
Ilustrasi Covid-19 Belum Berakhir, Kasus Norovirus Mulai Muncul di Indonesia, Masyarakat Diminta untuk Waspada
Ilustrasi Covid-19 Belum Berakhir, Kasus Norovirus Mulai Muncul di Indonesia, Masyarakat Diminta untuk Waspada /Pixabay/PublicDomainPictures

BERITA DIY - Norovirus kadang-kadang disebut flu perut atau penyakit perut. Namun penyakit norovirus tidak berhubungan dengan flu yang disebabkan oleh virus influenza.

Otoritas Kesehatan China menyampaikan adanya kejadian luar biasa (KLB) terjadi baru-baru ini. Terdapat sebuah virus yang menyerang organ pencernaan.

Dilaporkan bahwa norovirus mewabah di Provinsi Shanxi, China Utara. Sebanyak 70 mahasiswa di Universitas Sanxi terkena norovirus.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini Selasa 20 Oktober 2020: Antam Hingga UBS

Dikutip dari situs resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Norovirus sangat mudah menular hingga menyebabkan muntah dan diare. Bahkan kalangan usia bisa terkena norovirus ini.

Guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof Dr. dr Ari Fahrial Syam dalam siaran pers menyampaikan norovirus ini bukanlah virus baru, namun virus ini mulai bermunculan di Indonesia.

Dalam Jurnal of Medical Virology bulan Mei 2020 penelitian itu menunjukkan dari 91 sampel feses yang teliti terdapat 14 sampel atau 15,4% mengandung norovirus.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG: Indonesia vs Hajduk Split di NET dan Mola TV, Tonton GRATIS di Sini

Dilansir dari ANTARA, berikut ini beberapa hal yang perlu dikenali dan pahami apa itu norovirus tentang fakta norovirus:

1. Norovirus sudah lebih dulu ada sebelum SAR-CoV-2 (Corona virus).

Norovirus menjadi salah satu penyebab utama terjadi infeksi usus akut (gastroenteritis) di seluruh dunia. Norovirus merupakan genus virus yang masuk dalam keluarga Caliciviridae dan hanya memiliki satu spesies, yaitu Norwalk virus. Di tahun 1972 di Kota Norwalk, Amerika Serikat pernah terjadi wabah virus ini untuk pertama kalinya.

2. Norovirus juga terdapat di Indonesia

Penelitian yang dilakukan awal tahun 2019 melalui feses yang sampelnya dipilih dari salah satu rumah sakit di kota Jambi hasilnya menunjukkan 15,4% dari total sampel mengandung norovirus. Dari 91 sampel yang dipiperiksa terdapat 14 sampel yang mengandung norovirus.

"Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia," kata Guru besar pada  Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof Dr. dr Ari Fahrian Syam.

Baca Juga: Link Live Streaming NET dan Mola TV, Timnas U19 Indonesia vs Hajduk Split GRATIS

Penelitian itu dilaporkan oleh Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga dan dipublikasikan di Jurnal of Medical Virologu bulan Mei 2020.

3. Jenis virus yang penularannya melalui makanan atau minuman (food brone)

Berbeda dengan virus SAR-CoV-2 (Covid-19) yang penyebarannya bisa melalui udara (air brone), norovirus penyebarannya melalui medium makanan atau minuman (food brone).

Berdasarkan data dari Center for Disease Control dan Prevention (CDC) Tiongkok sejak bulan September 2020 sudah lebih dari 30 kejadian luar biasa (KLB) terjadi. Melibatkan 1.500 kasus, terutama dilaporan ditularkan melalui kantin karena adanya makanan yang tercemar.

Baca Juga: Sertifikat Kartu Prakerja Tidak Muncul? Ini Penyebab dan Solusi agar Insentif Juga Bisa Cair

"Norovirus bukan virus baru dan bisa ditemukan di banyak negara, biasanya bermula dari restoran yang makanannya tercemar oleh norovirus ini dan akhirnya terjadi kejadian luar biasa akibat banyak pelanggan restoran tersebut yang terinfeksi," terang Ari.

Selain itu CDC AS juga menerangkan jika miliaran partikel norvirus bisa masuk ke tubuh kita melalui makanan, minuman yang terkontaminasi virus dan menyebar melalui orang yang sakit dan permukaan yang terkontaminasi.

4.Norovirus tahan terhadap suhu panas

Cuci buah dan sayuran dengan hati-hati sebelum mennghidakngkan dan memakannya. Terlebih tiram dan kerang-kerangan masak sampai matang sebelum dimanakan.

Norovirus relatif tahan terhadap panas, mereka masih bisa bertahan hidup pada suhu setinggi 145 derajat Fahrenheit atau 62 derajat Celcius.

Baca Juga: Dana Bantuan BPUM UMKM Akan Hangus Jika Tak Diambil, Ini Cara Cek Nama Penerima via Online

5. Gejala Norovirus

Gejala norovirus yang paling umum adalah diare, muntah, mual, sakit perut. Gejala ini sama halnya seperti keracunan.

"Gejala klinis ini juga muncul pada kejadian luar biasa norvirus yang terjadi di Tiongkok, tepatnya di Provinsi Shanxi," ujar Ari.

Gejala ini biasanya mulai terjadi dalam 12 hingga 72 jam setelah terpapar dan dapat berlangsung hingga tiga hari. Jika ada gejala diare disertai darah segera perisakan diri ke dokter. Dare dapat menyebabkan dehidrasi, keadaan ini dianggap sebagai keadaan darurat medis.

Baca Juga: Cara Membuat SKU Surat Keterangan Usaha untuk Daftar Bantuan BLT Banpres UMKM atau BPUM Rp 2,4 Juta

6. Upaya pencegahan

Ari menyebutkan cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya KLB akibat virus norovirus, yaitu memastikan kualitas makanan terjaga baik yang disediakan oleh restoran, kantin atau di rumah tangga.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk harus selalu rajin mencuci tangan pakai sabun. Hand sanitizer bisa dipakai setelah mencuci tanggan, namun bukan sebagai tindakan yang mengganti keharusan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

CDC memberikan saran tentang waktu terbaik untuk mencuci tangan, yaitu:
- Setelah menggunakan toilet atau mengganti popok
- Sebelum makan, menyiapkan, atau menangani makanan
- Sebelum memberi obat untuk diri sendiri atau orang lain

Baca Juga: Profil Renatta Moeloek, Salah Satu Juri Master Chef Indonesia

7. Penanganan dari Norovirus

Tidak ada obat khusus untuk mengobati penderita penyakit norovirus, bisa dikatakan norovirus ini belum ada vaksinnya.

Penanganan untuk pasien yang terinfeksi norovirus diberikan obat-obatan untuk menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidarsi akbiat muntah dan diare."

Baca Juga: Profil dan Biodata Tissa Biani, Kekasih Dul Jaelani yang Bermain di KKN di Desa Penari

"Mengganti makanan dengan yang lebih lunak seperti bubur dan menghindari makan pedas dan berlemak," kata Ari.

CDC AS menyarankan, jika ada yang menderita penyakit norovirus, harus minum banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang akibat muntah dan diare. Ini akan membantu mencegah dehidrasi.***

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: CDC Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x