Network
BERITA DIY – Jatuh cinta sejatinya fitrah yang diberikan pada seluruh makhluk hidup di muka bumi. Tapi, pernahkah kalian merasa takut untuk jatuh cinta, atau mungkin bayang masa lalu membuatmu takut untuk mengulanginya ? jika iya, mungkin kamu mengidap Philophobia.
Philopobia adalah sebuah rasa takut yang dimiliki sesorang untuk merasakan ketertarikan secara emosional, dimana seseorang akan merasa takut untuk jatuh cinta atau dicintai. Kondisi ini membuat seseorang cenderung merasa tidak nyaman ketika dalam sebuah hubungan yang melibatkan perasaan terutama kepada lawan jenis.
Penderita Philophobia sebenarnya juga memiliki keinginan untuk dicintai, tetapi di dalam hatinya terdapat rasa takut yang berlebih seperti gelisah, khawatir akan sesuatu, bahkan penderita akan cenderung mudah berburuk sangka mengenai apapun yang berkaitan tentang cinta.
Baca Juga: Turah Parthayana Unggah Video Klarifikasi Soal Dugaan Pelecehan Seksual
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti :
- Pengalaman buruk di masa lalu.
- Keluarga yang tidak harmonis.
- Lingkungan yang kacau.
- Pergaulan yang salah.
- Tidak memiliki rasa percaya diri pada dirinya juga orang lain.
- Melihat atau mendengar cerita orang lain mengenai kisah percintaan yang gagal.
Menurut Jurnal Psychiatria Danubina, asal usul tercipta Philophobia disebabkan oleh masalah dalam hubungan masa kecil seseorang dengan orang tuanya, kurangnya cinta sejak dini dari orang tua akan membawa seseorang di masa dewasa menjadi pribadi yang tertutup dan cenderung sulit untuk jatuh cinta.
Tanda-tanda seseorang mengalami Philophobia :
- Kaku dan dingin dalam pergaulan.
- Sulit percaya kepada lawan jenis.
- Perasaan takut gagal.
- Perasaan cemas dan tidak nyaman ketika membahas cinta.
- Mudah berprasangka buruk kepada lawan jenis.
Baca Juga: Daftar Harga iPhone PS Store dan Harga iPhone Resmi di iBox Terbaru Agustus 2020
Tanda-tanda di atas hanya sebagian dari beberapa tanda Philophobia. Penanganan dari Philophobia bisa berupa Terapi diri seperti Belajar dari masa lalu, hindari berfikir negatif, mencoba menjadi pribadi yang lebih terbuka, hingga melalui Psikolog maupun Psikiater dengan menggunakan obat-obatan.***
