Dokter Tirta Usul Pemerintah Bikin Kementerian Influencer: Rakyat Tidak Patuh Karena Muak

- 24 September 2020, 08:18 WIB
dr Tirta usul pemerintah membuat Kementerian Influencer.
dr Tirta usul pemerintah membuat Kementerian Influencer. /instagram.com/@dr.tirta

BERITA DIY - Dokter sekaligus relawan covid-19, Tirta Mandira Hudhi atau yang biasa dikenal dengan dr. Tirta kembali menyampaikan sikapnya atas penanganan covid-19 di Indonesia.

Melalui akun instagramnya, @dr.tirta, tadi malam, Kamis 24 September 2020, dirinya mengusulkan agar pemerintah membuat Kementerian Influencer atau Kementerian Branding.

Hal ini ia usulkan karena merasa kesal dengan sikap pemerintah yang lebih memilih menggunakan jasa influencer untuk menyebarkan informasi-informasi seputar virus corona untuk menenangkan hati masyarakat.

Baca Juga: Insentif Prakerja Masih Belum Cair Juga? Ini Penyebab dan Solusinya Agar Segera Bisa Dinikmati

"Negara memilih mengundang influencer. Yup. Itu realita. Influencer untuk memberitakan berita yg membuat ayem rakyat. Saya tanya, influencer2 itu emng pernah ke lapangan? Pernah di phk? Pernah rapid? Pernah swab?," tulis Tirta di keterangan instagramnya.

"Jika negara menggunakan influencer trus menerus untuk “branding” sekalian aja buat “kementerian branding” biar totalitas. Atau “ikementrian influencer”," tambahnya.

Tirta mengunggah sebuah foto di instagramnya yang berisi statement sebuah media yang menurutnya kocak.

Baca Juga: Dibuka Hari Ini, Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 10 di www.prakerja.go.id dan Tips agar Lolos

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Februari 2020. Sumber media dan waktu jelas. Bukti bahwa saya bukan sebar hoax. Untung ada media yg save haha • Statement kaya gini akan terasa kocak melihat kondisi september 2020, yg dimana covid menghancurkan struktur di Indonesia baik kesehatan dan ekonomi • Saya yakin, jika yg mengucapkan ini saya / @duniamanji atau @jrxsid saya yakin akan dihujat habis habis an ???? • Dan sampe detik ini, semua masih menyalahkan “rakyat ga patuh” • Saya kasi tau. Rakyat ga patuh di lapangan itu, karena muak. Karena capek. Saya ga asal, wong sekali lagi 7 bulan d lapangan itu bukan waktu yg sebentar :) setiap ketemu warga, saya catet, saya foto • Negara memilih mengundang influencer. Yup. Itu realita. Influencer untuk memberitakan berita yg membuat ayem rakyat. Saya tanya, influencer2 itu emng pernah ke lapangan? Pernah di phk? Pernah rapid? Pernah swab? • Jika negara menggunakan influencer trus menerus untuk “branding” sekalian aja buat “kementerian branding” biar totalitas. Atau “ikementrian influencer”

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x