Mengenang Jenderal Hoegeng Iman Santoso, Sosok Polisi Teladan yang Tolak Dimakamkan di Taman Pahlawan

- 14 Oktober 2021, 21:27 WIB
Poster Jenderal Hoegeng dari lama Polri.
Poster Jenderal Hoegeng dari lama Polri. /facebook.com/DivHumasPolri

BERITA DIY - Sejarah menuliskan pada 14 Oktober 1921 di Pekalongan lahir seorang putra bangsa yang mengabdi pada negara dengan kejujuran dan integritas tinggi, ia adalah Hoegeng Iman Santoso.

Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso adalah seorang Purnawirawan di Era Orde Baru masa pemerintahan Soeharto.

Semasa menjabat ia dikenal sebagai sosok teladan yang berpendirian teguh, menjunjung tinggi kejujuran, dan berintegritas.

Baca Juga: Profil Samir Nasri, Mantan Pemain Manchester City yang Bikin Kaget Netizen: Karier dan Prestasi

Bahkan karena sikap mulianya ini, ia sampai disebut oleh Gus Dur seorang polisi jujur lewat kelakarnya. Pendapat Gus Dur, hanya ada tiga polisi yang jujur yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng.

Jenderal Hoegeng wafat di usia 84 tahun pada 14 Juli 2004 karena sakit stroke dan jantung yang dideritanya. Sebelum meninggal ia berwasiat jika tak ingin dikebumikan di Taman Makam Pahlawan.

Mengutip dari buku Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan karya Suhartono (2013) ada alasan kenapa Jenderal Hoegeng tak ingin dikebumikan di Taman Pahlawan.

“Kalau Hoegeng dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Meti tak bisa dimakamkan disamping saya. Hoengeng ingin Meri selalu mendampingi,” kata Hoengeng dalam buku biografi itu. Meri yang dimaskud adalah istri Hoegeng, Meriyani Roeslani.

Jasadnya kini bersemayam abadi di Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Blok D, Taman Dahlia, Giri Tama, Kemang, Kabupaten Bogor.

Jenderal Hoegeng menikahi Meri pada 31 Oktober 1946 di Yogyakarta, jauh sebelum Hoegeng mejabat sebagai Kapolri ke-5.

Halaman:

Editor: Muhammad Suria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x