Taiwan Tak Sudi Wilayahnya Diklaim Cina, Uni Eropa Beri Dukungan

- 28 September 2020, 20:21 WIB
Ilustrasi. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Ilustrasi. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. /Instagram.com/@tsai_ingwen /

BERITA DIY - Rakyat Taiwan marah lantaran wilayahnya diklaim milik Cina di situs web internasional milik Beijing. Namun kini mereka sedikit bernafas lega setelah dapat dukungan Uni Eropa.

Kesatuan negara-negara di Eropa ini juga mengklaim kota-kota di Taiwan sudah 'berdiri sendiri' tanpa harus dikaitkan lagi dengan China.

Seperti diketahui sebelumnya rakyat Taiwan begitu marah lantaran negaranya disebut masuk wilayah Cina.

Baca Juga: Cara Cek Nama Penerima BLT Subsidi Gaji BPJS Rp 600 Ribu bagi Karyawan di kemnaker.go.id

Dilansir dari Reuters dan Pikiran Rakyat, Senin (28/9/2020) salah satu kejengkelan Taiwan saat Global Covenant of Mayors for Climate and Energy yang berbasis di Belgia mencantumkan di situs webnya enam kutipan jika Taiwan adalah wilayah China.

Mendapati itu Global Covenant of Mayors for Climate and Energy langsung membatalkan postingannya tersebut setelah menerima surat protes dari Taiwan.

Baca Juga: Insentif Kartu Prakerja Dijamin Gagal dan Tidak akan Pernah Cair ke 7 Golongan Ini

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu saat itu memprotes postingan dari Global Covenant seperti diberitakan Zona Jakarta sebelumnya dengan judul: Uni Eropa Turun Tangan Bantu Taiwan Gulung Kekuatan Komunis China

Wu juga menjelaskan jika nama Taipei sengaja digunakan Taiwan di kancah maupun badan internasional seperti Olimpiade.

Halaman:

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Rueters Pikiran Rakyat Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x