Network
BERITA DIY - Dilansir dari Rueters, sejumlah warga Lebanon menggelar demo anti pemerintah pada Jumat 7 Agustus 2020. Demonstran meminta pemerintah bertindak tegas di masa krisis.
Mereka juga mengancam akan mengadakan demo yang lebih besar, besok, Sabtu 8 Agustus 2020. Demo ini mereka namai "Gantung Mereka di Tiang Gantung". Mereka yang dimaksud adalah pemerintah Lebanon yang dinilai gagal menyelamatkan negaranya.
Kemarin, Kamis 6 Agustus 2020 Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi lokasi terjadinya peledakan. Macron juga berharap Lebanon bisa melakukan reformasi secara masif.
Baca Juga: Penimbunan 2.750 Ton Amonium Nitrat Terkait dengan Ledakan Besar di Beirut Lebanon
Sebelum terjadinya ledakan, Lebanon diketahui sudah mengalami krisis. Negara ini juga sudah meminta dana tanggulangan miliaran dolar AS kepada pihak-pihak internasional untuk membantu menangani krisis, termasuk IMF. Namun hingga kini diskusi dengan lembaga dana moneter internasional itu belum mencapai titik temu. IMF meminta Lebanon haru mempunyai program yang jelas agar tidak semakin tenggelam dalam krisis.
Lebanon saat ini dipimpin Presiden Michel Aoun dan Perdana Menteri Hassan Diab. Keduanya didesak warganya untuk bekerja keras mengatasi krisis yang terjadi di negaranya.***
