BERITA DIY - Kecaman dan berbagai sanksi terus diberikan oleh negara-negara barat dan PBB kepada pemerintahan junta militer Myanmar. Hal itu menyusul rangkaian kekerasan mereka kepada warga sipil usai kudeta.
Dikecam dan ditekan oleh negara barat macam Amerika Serikat, Rusia, atau Inggris, ternyata tak membuat junta menyerah. Untuk mendekati negara-negara paling berpengaruh itu, pemerintahan junta menyewa seorang pelobi asal Israel, Ari Ben-Menashe.
Seperti dilansir dari Reuters pada Selasa, 9 Maret 2021, Ben-Menashe dijanjikan uang dalam jumlah besar oleh Menteri Pertahanan Junta, Mya Tun Oo, jika ia mampu membuat AS mendukung junta.
Baca Juga: Cara Isi Token Listrik yang Semudah Sentuhan Jari
Untuk membuat kontrak kerjanya dengan junta berhasil, Ben-Menashe mulai melakukan manuver pertamanya. Ia mengatakan kepada media internasional bahwa Aung San Suu Kyi dahulu mendekati China.
Ia mengatakan bahwa pemerintahan junta tak mau menjadi boneka China dan hendak memperbaiki hubungan dengan AS.
"Ada dorongan nyata untuk bergerak ke Barat dan Amerika Serikat daripada mencoba lebih dekat dengan China," tutur Ben-Menashe seperti dikuti Pikiran-rakyat.com pada Selasa, 9 Maret 2021.
Hanya segelintir warga saja yang menolak junta, katanya. Lagipula, kata Ben-Menashe, yang melakukan penjagaan dalam demonstrasi bukanlah tentara, melainkan polisi bersenjata ringan.