Network
BERITA DIY - Sebanyak empat orang di Singapura mengalami anafilaksis atau alergi parah setelah menerima vaksin covid-19 Pfizer-BioNTech.
Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Janil Puthucheary di depan parlemen Singapura pada Senin 1 Februari 2021.
Dari lebih dari 155.000 orang yang telah menerima suntikan pertama dari vaksin dua dosis, ada empat kasus anafilaksis yang dilaporkan.
Empat orang tersebut berusia 20-30an. Mereka mengalami ruam, sesak napas, bibir bengkak, tenggorokan sesak dan pusing.
Baca Juga: Sejarah dan Mitos Perayaan Imlek: Orang Belum Menikah Tidak Boleh Memberikan Angpao
Meskipun demikian, mereka segere terdeteksi dan terobati sehingga tidak membutuhkan dukungan kesehatan hingga dilarikan ke ICU rumah sakit setempat. Keempat orang tersebut juga sudah sembuh.
"Satu di bawah pengawasan selama beberapa jam sementara yang lain keluar dari rumah sakit setelah observasi atau perawatan sehari. Tidak ada yang membutuhkan dukungan ICU," kata Puthucheary dikutip dari Channel News Asia, 1 Februari 2021.
Dari empat orang tersebut, tiga di antaranya memiliki riwayat alergi, termasuk rinitis alergi dan alergi makanan seperti kerang, tetapi tidak ada yang memiliki riwayat anafilaksis yang menghalangi mereka untuk menerima vaksin.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Hadiah Valentine Anti Mainstream yang Cocok Diberika ke Pasangan
Lebih lanjut, angka kejadian anafilaksis di Singapura mencapai sekitar 2,6 per 100.000 dosis vaksin yang diberikan. Sebaliknya, tingkat kejadian yang dilaporkan di luar negeri adalah sekitar 1 hingga 2 per 100.000 dosis, setelah jutaan orang menerima suntikan.
Meskipun demikian, Menteri Kesehatan mengatakan bahwa seperti vaksin lain, orang yang menerima vaksin COVID-19 mungkin mengalami nyeri dan bengkak di tempat suntikan, demam, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri tubuh, yang biasanya mereda dalam beberapa hari.
