Mereka berdua lantas ngobrol-ngobrol layaknya ayah dan anak.
Sampai suatu ketika, Reyna menceritakan momen menyenangkan bersama Opa Chan saat berada di rumah Nino.
Mendengar cerita Reyna yang penuh keceriaan itu, terbakarlah api cemburu di benak Al.
Al khawatir Reyna menjadi nyaman dengan Nino. Al belum siap kehilangan Reyna.
Al pun akhirnya kambuh lagi. Kepalanya sakit lagi.
Ia berteriak kesakitan, sementara Reyna kaget bukan kepalang.
Reyna merasa bersalah lagi. Ia takut dan menangis.
Sampai kapan Al akan begitu terus?
Apa yang akan terjadi pada Reyna selanjutnya?