BERITA DIY - MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis bahwa Indonesia bisa menjadi produsen kendaraan listrik.
Sehingga Indonesia bukan hanya bisa jadi pangsa pasar kendaraan listrik (EV) yang besar, namun juga membawa keuntungan bagi perekonomian tanah air.
Staf Khusus Menteri ESDM Republik Indonesia, Agus Tjahjana juga menjelaskan bahwa ini adalah kesempatan besar yang seharusnya diambil oleh bangsa ini.
“Kalau kita lihat dari pasar kita, yang ada sekarang, di ASEAN ini kita paling besar, bahakan dibandingkan thailand, kita besar, masak kita hanya konsumen. Kita harus tempatkan diri kita harus menjadi produsen dong,” ujar Agus.
Apalagi, lanjut Agus, Indonesia merupakan penghasil nikel nomor 1 di dunia. Ini bisa menjadi modal Indonesia bersaing sebagai pemain utama di kendaraan listrik.
“Mobil listrik dalam perkembangan ya menuju penggunaan batre berbasis nikel kobalt dan mangan, NCM kita tahu bahwa nikel kita adalah yang jumlahnya sangat memadai di indonesia, nomor satu di dunia. Pasar dalam negeri besar dan akan memerlukan baterai, baterai base nickel,” jelas Agus.
Namun dalam masa transisi, Agus mengatakan Indonesia masih perlu berbenah untuk siap memproduksi maupun menggunakan mobil listrik.
“Begini, kalau mau ditanya sudah siap, masih belum, masih belum lengkap, perlu waktu dan ini kan perubahan teknologi harus ada percepatan di berbagai area,” ujar Agus.