Network
BERITA DIY - Covid-19 yang tak kunjung mereda dan semakin meningkatknya kasus Covid di Indonesia akhirnya mulai diberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di berbagai daerah khususnya Jabodetabek.
Namun hal semacam itu tidak berlaku di Daerah Istimewa Yogyakarta, ketika melonjaknya kasus Covid-19 dan mengharuskan untuk diberlakukannya PSBB akan tetapi wilayah DIY hingga kini masih bebas untuk keluar masuk bahkan seluruh wisata yang ada di DIY semakin banyak pengunjungnya.
Selain itu, banyak warung kopi ataupun tempat-tempat yang menjadi tempat nongkrong bagi muda mudi di Yogyakarta pun semakin ramai tiap hari nya. Kendati demikian, setiap harinya kasus Covid-19 di Yogyakarta pun belum mereda.
Baca Juga: Sri Mulyani Prediksi RI Resesi Bulan Ini, Utang Negara Akan Melonjak Lebih dari Rp 1.039 Triliun
Berdasarkan dari laporan Humas Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari Senin, 21 September 2020 terdapat 64 kasus positif Covid-19 dimana angka tertingginya berada di wilayah Kabupaten Sleman dengan angka 38 kasus. Dengan ini, maka angka kasus positif Covid-19 di Yogyakarta telah mencapai 2245 orang.
Dengan semakin bertambahnya kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan belum mengambil tindakan untuk PSBB namun Ngarsa Dalem mengusulkan agar masyarakat tetap tenang dan harus beradaptasi terhadap pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Sri Sultan pada saat melakukan peninjauan ke shelter penanganan Covid-19 di Tegalrejo pada pagi hari ini.
Baca Juga: Shelter Tegalrejo Dibangun untuk Isolasi Pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta
Mengutip dari akun twitter Humas Pemda DIY, Sri Sultan mengatakan "masyarakat harus dapat beradaptasi dengan penyakit tersebut. Masyarakat tak boleh dibuat resah, justru bagaimana agar mereka punya kekebalan bahwa ketika sakit, nantinya akan bisa sembuh." ujar Sri Sultan.
