BERITA DIY - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi belum menunjukkan penurunan. Gunung api yang terletak di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu terus berada dalam pantauan Badan Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY.
BPPTKG menginformasikan secara berkala tentang perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi melalui situs resmi maupun media sosial kepada publik.
Pada laporan BPPTKG hari ini, 1 Juli 2021, Merapi terpantau mengeluarkan serangkaian awan panas guguran. Sedangkan tingkat aktivitas gunung api masih berstatus siaga. Informasi tersebut disampaikan melalui akun Instagram @bpptkg.
Aktivitas Merapi dinaikan menjadi level Siaga atau level III sejak 5 November 2020. Sejak saat itu, belum ada tanda-tanda penurunan aktivitas hingga saat ini. Masyarakat sekitar gunung api pun diingatkan untuk selalu waspada.
Lebih lanjut, BPPTKG menjelaskan bahwa erupsi Gunung Merapi tahun 2021 ini bersifat efusif. Tambahan aktivitas lainnya adalah berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran.
Bahkan, per 30 Juni 2021, aktivitas gunung yang sisi selatannya termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta itu, terpantau masih tinggi. Fenomena demikian ditandai dengan kejadian guguran lava dan awan panas guguran.
Baca Juga: Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi? ini Penjelasan BPPTKG dan Makna Warna Meteor
Adapun awan panas terpantau muncul sembilan kali dari pengamatan tanggal 30 Juni 2021 pukul 12.00-18.00 WIB. Menurut BPPTKG, delapan dari sembilan awan panas bergerak ke arah yang sama. Sedangkan satunya ke arah yang berbeda.
"Sebanyak 8 awan panas guguran meluncur ke arah tenggara (hulu kali Gendol) dengan jarak luncur maksimal 1.000 m, dan 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.300 m ke arah barat daya. Pada saat kejadian awan panas guguran, angin dominan dilaporkan berembus ke arah barat," BPPTKG menjelaskan pada akun Instagram @bpptkg tanggal 1 Juli 2021.