Network
BERITA DIY – Baby blues syndrome merupakan kondisi yang dialami seorang ibu pascamelahirkan. Pengenalan mengenai penyebab dan cara mengatasinya perlu dikenali sedini mungkin.
Baby blues syndrome bukan istilah baru dalam dunia kesehatan. Berkaitan erat dengan kondisi kejiwaan, seorang ibu yang mengalami baby blues akan rentan terkena depresi.
Berhasil melahirkan dan melihat bayi yang sejak lama ditunggu kehadirannya merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi seorang ibu.
Namun, setiap ibu memiliki kapasitas mental yang berbeda. Perasaan sedih, cemas, maupun khawatir yang berlebihan akan mengarah pada gejala baby blues.
Baca Juga: Apa Itu Stiff Person Syndrome, Gangguan Saraf Langka Autoimun, Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati
“Status kapasitas mental setiap orang berbeda-beda, ada yang sangat bahagia dan ada juga yang sedih serta cemas dengan kelahiran bayinya,” ucap Dr. dr. Budi Pratiti, Sp.KJ dari Departemen Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, yang ditulis pada laman fkkmk.ugm.ac.id.
Pada perbincangan yang dilakukan secara daring bersama RAISA Radio, Dokter Titi menjelaskan bahwa baby blues syndrome dikenal juga dengan istilah psikiatri merupakan postpartum depression.
Kondisi tersebut biasanya dialami oleh seorang ibu pada masa awal setelah melahirkan, dengan latar belakang kesehatan mental yang rentan depresi.
Meski tidak semua ibu mengalami hal tersebut, tetapi ketika seorang wanita pascarmelahirkan merasakannya, itu merupakan hal yang wajar.
