Kita harus bersyukur pula bahwa hari ini masih diberi kesempatan menapaki bulan Dzulhijjah. Bulan yang di dalamnya ada ibadah Haji sebagai rukun Islam kelima, maupun berbagai peristiwa sangat penting yang lain. Dimana, pada bulan Dzulhijjah ini, sedikitnya ada 5 peristiwa penting yang seyogianya direnungi secara mendalam.
Pertama, adalah 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah, sebagaimana Sabda Nabi Saw yang artinya: ”Tiada hari dimana amal shalih lebih dicintai Allah melebihi hari-hari ini-–yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjjah”.
Kedua, bulan Dzulhijjah ini diberi lakon khusus dan istimewa yaitu ibadah Haji, bagi yang kuasa dan dimampukan oleh Allah Swt.
Ketiga, melaksanakan puasa sunnah Tarwiyah dan Arofah.
Keempat, melaksanakan sholat sunat Idhul Adha.
Kelima, memperbanyak membaca takbir, tahmid, dan tahlil selama hari Tasyriq, dan melaksanakan Qurban.
Jamaah Jumah yang berbahagia.
Hari-hari istimewa bulan Dzulhijjah tersebut telah kita lalui bersama. Kita pun tentunya dapat menilai sendiri sejauh mana, atau pada kisaran prosentase berapa kita telah menjalaninya dengan penuh semangat dan kepastian. Namun demikian, walaupun toh hasilnya sangat minim, karena memang saking banyaknya salah sembrono gemampang kita, dan kurangnya hati-hati dan kecermatan, pada paruh kedua hari-hari Dzulhijjah ini, kita masih diberi kesempatan memperbaiki kekurangan yang ada.
Masih diberi waktu untuk menjalaninya. Karenanya, selayaknya pula bila ruh atau semangat Dzulhijjah kita pegang teguh, yang selanjutnya dibarengi dengan usaha yg sungguh-sungguh untuk bisa menjalaninya.