Teks Khutbah Jumat Lengkap Dengan Doanya Singkat, Menyentuh Hati Tentang Pertimbangan Menunaikan Ibadah Haji

- 23 Juni 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat. Teks khutbah Jumat lengkap dengan doanya singkat menyentuh hati tentang pertimbangan menunaikan ibadah haji.
Ilustrasi khutbah Jumat. Teks khutbah Jumat lengkap dengan doanya singkat menyentuh hati tentang pertimbangan menunaikan ibadah haji. / pixabay.com/ Abdullah_Shakoor

Artinya: Mengerjakan ibadah haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Namun demikian kewajiban menunaikan ibadah haji hanyalah sekali dalam seumur hidup sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam sebagai berikut:

أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمُ الْحَجَّ فَحُجُّوا. فَقَالَ رَجُلٌ: أَكُلَّ عَامٍ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ فَسَكَتَ حَتَّى قَالَهَا ثَلاَثًا، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَوْ قُلْتُ نَعَمْ لَوَجَبَتْ، وَلَمَا اسْتَطَعْتُ

Artinya: Wahai sekalian manusia, sungguh Allah telah mewajibkan bagi kalian ibadah haji. Maka tunaikanlah haji kalian! Seseorang berkata: Apakah setiap tahun, ya Rasulullah? Nabi terdiam sehingga orang tersebut mengulangi ucapannya tiga kali. Lalu Rasulullah SAW bersabda: Kalau aku katakan ya, niscaya akan wajib bagi kalian dan kalian tidak akan sanggup. (HR Ahmad, Muslim dan Nasa’i)

Sedangkan bagi mereka yang belum mampu, ibadah haji hanyalah keinginan sehingga tidak wajib dipenuhi.
Artinya daripada mereka direpotkan oleh keinginan beribadah haji dengan bersusah payah memaksakan diri menabung hingga mengabaikan kewajiban yang sudah ada di depan mata, sebaiknya tidak dilakukan.

Yang mendesak dipenuhi adalah aneka kebutuhan dasar berupa sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan bagi diri sendiri dan segenap anggota keluarganya. Kalangan ini lebih baik dan wajib hukumnya menyibukkan diri pada upaya pemenuhan kebutuhan dasar tersebut sebagai kewajiban syar’í dan sosial.

Jika beragam kebutuhan dasar tersebut telah terpenuhi, mereka bisa meningkatkan status keinginan beribadah haji menjadi azam atau keinginan kuat. Mereka yang telah memiliki keinginan kuat untuk beribadah haji, tentu akan terdorong untuk menabung sebagian penghasilannya agar bisa menunaikan ibadah haji.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Ketika tabungan telah mencapai sejumlah tertentu yang setara dengan ongkos naik haji (ONH) dan biaya-biaya lain, maka keinginan kuat tersebut meningkat menjadi kebutuhan.Pada tingkat ini mereka wajib menunaikan ibadah haji dan karenanya harus dipenuhi.

Pengetahuan tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan menurut ilmu ekonomi sebagaimana diuraikan di atas adalah penting.

Halaman:

Editor: Aziz Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x