Sebanyak tujuh pilot dari TNI AU dan tujuh pilot dari Korean Air turut melakukan evaluasi dalam pengembangan jet tempur KF-21 Boramae tersebut.
Salah satu tujuannya yaitu untuk menciptakan bentuk kokpit KF-21 yang lebih optimal dan sesuai, pencahayaan interior dan eksterior kokpit yang sesuai dengan pengoperasioan pesawat.
Belum sempat melakukan uji terbang, kini KF-21 unit dua atau jet tempur unit kedua kerja sama Indonesia dan Korea Selatan diberi nama yang tak biasa.
Baca Juga: Rute Penerbangan dan Harga Tiket Maskapai Super Air Jet, Harga Mulai Rp252 Ribu
Disebut tak biasa karena biasanya jet tempur akan diberi nama dari seseorang hebat dan berpengaruh di suatu negara, bukan memakai nama seorang pejabat yang masih ada.
Jika KF-21 sebelumnya diberi nama Boramae, maka untuk pesawat jet tempur kerja sama Indonesia – Korea Selatan unit dua ini diberi nama Jeong Gwang-sun.
Nama Jeong Gwang-sun sendiri merupakan seorang brigadier jenderal cadangan yang pernah menjabat sebagai kepala unit bisnis pesawat tempur ala Korea DAPA sejak Maret 2016 hingga saat ini.
Baca Juga: Artis Ini Pulang Kampung Naik Jet Pribadi Setelah Terkena Virus Corona
Sementara itu, pada tahun 2028 mendatang sebanyak 40 jet tempur baru diperkirakan sudah siap, sedangkan pada 2032 diperkirakan jumlah bertambah hingga 120 unit.***