Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari tidak menyinggung Kartu Prakerja Gelombang 22 bisa dibuka tahun ini, meski hal itu bisa terjadi karena adanya kuota peserta yang diblokir imbas tak ikut pelatihan.
Namun yang jelas, dia menegaskan, Kartu Prakerja bakal dilanjutkan di tahun 2022. Sebab Pemerintah sudah menyediakan anggaran Rp11 triliun untuk tahun depan.
"Tahun depan Kartu Prakerja akan berlanjut sesuai apa yang disampaikan nota keuangan dan RAPBN, jadi bersabar saja," bebernya dalam diskusi Apa Kabar Kartu Prakerja.
Soal kepastian apakah kuota tersisa dari peserta yang masuk daftar hitam sebagai dasar pelaksanaan Kartu Prakerja Gelombang 22, hal itu akan bisa dilihat dalam waktu 30 hari ke depan.***