Tak hanya itu, para penyidik yang berhasil membongkar kasus mega korupsi seperti yang menjerat Mantan Ketua DPR Setya Novanto juga justru disebut taliban dan radikal.
"Bhkan ada tim penyidik yg dulu pernah menangkap Setya Novanto, Ketua DPR RI dalam kasus E-KTP. Lebih konyol lagi, mereka distempel Taliban dan Radikal. Narasi yg jg dgunakan untuk menyerang lawan2 politik dan melegitimasi proses Revisi UU KPK. Oleh orang2 dan robot yg sama." tambahnya.
Lebih lanjut, Febri Diansyah tidak sejutu jika para pemburu koruptor justru disebut tidak mempunyai wawasan kebangsaan.
"Yg tdk berwawasan kebangsaan itu ya KORUPTOR, bukan pemburu koruptor.Negeri ini dieksploitasi. Dihisap. Hak rakyat dicuri. Wawasan kebangsaan spt apa yg dimiliki koruptor? Tp mereka yg teguh melawan korupsi justru disingkirkan dg alasan tdk lulus tes wwsan kebangsaan?," pungkasnya.***