Survei Index: Elektabilitas Demokrat Melejit Naik, PDIP Masih Tertinggi

- 16 Maret 2021, 08:05 WIB
Kolase foto Susilo Bambang Yudhoyono (Partai Demokrat) dan Megawati Soekarnoputri (PDIP).
Kolase foto Susilo Bambang Yudhoyono (Partai Demokrat) dan Megawati Soekarnoputri (PDIP). /ANTARA/Arif Firmansyah

BERITA DIY - Indonesia Elections and Strategic (IndEX) Research melakukan survei elektabilitas partai Politik di Indonesia. Hasilnya menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan masih tertinggi dibandingkan partai politik lainnya.

Survei IndEX Research dilakukan pada 25 Februari-5 Maret 2021 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018.

Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Mencuat Isu Presiden 3 Periode, PDIP: 2 Periode yang Saat Ini Berlaku Sudah Cukup Ideal

"Elektabilitas PDIP masih tertinggi, namun dibandingkan hasil survei sebelumnya elektabilitas PDIP menurun," kata peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat.

Meski masih menduduki posisi pertama, Hendri menyebutkan, perolehan suara PDIP justru melorot di angka 24,7 persen. Padahal pada Mei hingga November 2020, PDIP fluktuatif di kisaran 28-33 persen. 

Sedangkan partai yang sedang hangat dibincangkan yakni Demokrat yang semula stabil 3 persen (Mei hingga November 2020), kini melejit menjadi 7,1 persen. Sementara salah satu partai oposisi, PKS dari kisaran 5 persen pada survei sebelumnya, kini naik lagi menjadi 6,2 persen.

Baca Juga: AHY Mendadak Silaturahmi ke Jusuf Kalla, Mantan Wapres ke 10 dan 12 RI Beri Dukungan Moril

"Di kubu oposisi, Demokrat dan PKS mengancam posisi partai-partai utama pemerintah," jelas Hendri.

Salah satu partai baru yang identik dengan anak muda, PSI dari awalnya 2 persen, merangkak ke 4 persen, kini tembus ke 5,0 persen.

"Demokrat, PKS, dan PSI mendulang dukungan di tengah turunnya elektabilitas partai-partai politik," kata Hendri.

Posisi PDIP yang memimpin koalisi Pemerintah serta keberhasilan memenangkan dua pemilu berturu-turut menjadi faktor yang membuat tingginya elektabilitas PDIP.

Hal serupa dialami mitra koalisi PDIP yaitu Gerindra dan Golkar, dan sama-sama mengalami tren penurunan elektabilitas.

Gerindra dari kisaran 14 persen dari survei sebelumnya kini turun menjadi 12,3 persen. Sedangkan Golkar dari 9 persen kini tinggal 7,8 persen.

Aksi kubu Moeldoko yang berasal dari lingkaran istana di Kantor Staf Presiden (KSP) dengan menggelar KLB Demokrat ditengarai bagian dari upaya menjinakkan oposisi.

Strategi Demokrat tampaknya meniru PDIP yang menjadi oposisi dalam dua periode dan kemudian menang pemilu.

"Dengan faktor utama AHY, Demokrat menuai kenaikan elektabilitas, sehingga tampaknya kubu pemerintah memandang serius posisi Demokrat," kata Hendri.

Parpol papan tengah lainnya adalah PKB (5,4 persen), NasDem (3,6 persen), PPP (2,0 persen), dan PAN (1,1 persen).

Salah satu kejutan terjadi kala salah satu parpol baru yakni Partai Ummat mampu mendulang elektabilitas sebesar 1,3 persen.

Pada papan bawah ada Hanura (0,6 persen), Perindo (0,5 persen), Berkarya (0,3 persen), dan parpol baru Gelora (0,3 persen). Lainnya yaitu PBB, PKPI, Garuda, dan parpol baru Masyumi tidak mendapatkan dukungan. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab (21,8 persen).***

Editor: Muhammad Suria

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x