Network
BERITA DIY - Isak tangis keluarga Kopda (Anumerta) Dedy Irawan, prajurit TNI yang gugur usai baku tembak dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, mengiringi prosesi pemakaman serdadu kelahiran 1991 itu pada Selasa, 2 Maret 2021.
Praka Anumerta Dedy Irawan harus gugur usai menjalankan tugas di Poso. Hal itu seperti diumumkan oleh akun Twitter resmi milik TNI, @Puspen_TNI.
"Panglima TNI beserta segenap keluarga besar TNI turut berdukacita atas gugurnya Kopda (Anumerta) Dedy Irawan dalam menjalankan tugas di Poso," begitu isi cuitan akun Pusat Penerangan TNI itu.
Baca Juga: Baku Tembak dengan Teroris di Poso, Prajurit TNI Dedy Irawan Gugur
Almarhum dinyatakan gugur di medan juang pada 1 Maret 2021. Meski akun resmi TNI tak menyebutkan secara eksplisit soal baku tembak, tetapi banyak sumber mengonfirmasi penyebab gugurnya Praka Dedy adalah akibat baku tembak dengan MIT.
Keluarga Almarhum tentu sangat terpukul atas kepergian Praka Dedy. Berbagai rangkaian bunga juga terpasang di sekitar rumah duka melepas kepergian sang prajurit.
Menurut keluarga, Praka (Anumerta) Dedy Irawan, merupakan anak keempat dari lima bersaudara yang selalu menjadi kebanggaan keluarga. Hal itu seperti disampaikan oleh Heru, kakak Almarhum.
Baca Juga: Bacaan Istighfar Penghapus Dosa Besar, Lengkap Arab, Latin, Beserta Artinya dalam Bahasa Indonesia
Selain itu, Heru juga mengatakan bahwa Dedy merupakan prajurit yang punya integritas yang tinggi. Semasa bertugas, Almarhum tidak pernah mengeluh meski harus meninggalkan anak dan istri.
