Mengenal Novilia Sjafri, Perempuan di Balik Berjalannya Vaksinasi COVID-19 Indonesia

- 2 Maret 2021, 13:19 WIB
Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma Dr Novilia Sjafri Bachtiar dr MKes
Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma Dr Novilia Sjafri Bachtiar dr MKes /ANTARA/HO- dok pri

BERITA DIY - Setahun pandemi, pemerintah telah menggulirkan program vaksinasi COVID-19 dan saat ini telah memasuki gelombang kedua.

Program vaksinasi COVID-19 yang merupakan bagian dari penanganan COVID-19, telah dimulai dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksinasi COVID-19 pada Rabu, 13 Januari 2021.

Vaksinasi gelombang pertama diperuntukkan bagi tenaga medis dengan menggunakan vaksin COVID-19 asal Tiongkok, Sinovac. Saat ini, vaksinasi COVID-19 memasuki gelombang kedua yang diperuntukkan bagi pedagang, pelayan publik, jurnalis, guru dan lansia.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 13 Dibuka Tinggal Hitungan Jam, Ini Bocoran dan Cara Daftarnya

Keberhasilan program vaksinasi sangat menentukan pengendalian pandemi COVID-19 di Tanah Air yang juga perlu disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Dibalik kesuksesan program vaksinasi COVID-19, tidak bisa lepas dari kerja sunyi para peneliti yang melakukan uji klinis kandidat vaksin agar mendapatkan data khasiat dan keamanan yang valid. Uji klinis merupakan tahapan penting dalam pengembangan vaksin. BPOM merilis efikasi atau tingkat kemanjuran vaksin tersebut sebesar 65,3 persen.

Dalam uji klinis vaksin COVID-19, juga tak bisa dilepaskan dari peran tim yang diketuai oleh Dr Novilia Sjafri Bachtiar dr MKes. Novi merupakan Kepala Divisi Surveilans dan Riset Klinis Bio Farma yang membidangi proses uji klinis vaksin COVID-19. Proses uji klinis vaksin COVID-19 sudah dimulai sejak Agustus 2020 lalu.

Baca Juga: No Tipu-tipu! BLT PKH Anak Sekolah Rp 2 Juta per Siswa SD hingga SMA Cair di Februari 2021, Ini Cara Dapatnya

Novi yang berkarir di perusahaan farmasi milik negara itu menjelaskan, pandemi membuat masyarakat semakin akrab dengan uji klinis. Padahal sebelum pandemi, uji klinis merupakan sesuatu yang asing di telinga.

Halaman:

Editor: Resti Fitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x